EFEKTIVITAS PROGRAM KOTAKU (KOTA TANPA KUMUH) DALAM MENGURANGI LUASAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA SEMARANG

Abstract

Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) adalah program penanganan permukiman kumuh menjadi permukiman yang layak huni, melalui peningkatan akses infrastruktur. Program KOTAKU dilaksanakan secara nasional di 271 Kota/Kabupaten di 34 Provinsi, salah satunya adalah Kota Semarang. Implementasi Program KOTAKU di Kota Semarang yang sudah dilakukan pada Tahun 2017 dilaksanakan di 38 Kelurahan, dan di tahun 2018 dilaksanakan di 26 kelurahan. Penelitian ini memiliki 2 tujuan, yakni menganalisis efektivitas Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) dalam mengurangi luasan permukiman kumuh di Kota Semarang dan menganalisis Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) dalam mengurangi luasan permukiman kumuh di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kombinasi yang merupakan pendekatan penelitian dengan menggabungkan atau menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatifdengan langkah-langkah pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan kuesioner. Dari penelitian yang dilaksanakan telah diperoleh suatu kesimpulan: (1) nilai rata-rata tingkat efektivitas program KOTAKU Kota Semarang yang terdiri dari 4 variabel dan 17 indikator penilaian adalah sebesar 84%. Dengan merujuk standar ukuran efektivitas sesuai acuan Litbang Depdagri dengan rasio >80 % maka tingkat efektivitas KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) dalam mengurangi luasan permukiman kumuh di Kota Semarang adalah “sangat efektif”.(2) Faktor Pendukung efektivitas Program KOTAKU dalam Mengurangi Luasan Permukiman Kumuh di Kota Semarang di antaranya: SDM (Masyarakat, Pemerintah, Fasilitator), Anggaran, Perencanaan, dan faktor penghambat efektivitas Program KOTAKU dalam Mengurangi Luasan Permukiman Kumuh di Kota Semarang di antaranya Tidak adanya kolaborasi anggaran, SK Walikota Penetapan Lokasi Kumuh. Kata Kunci: Efektivitas, KOTAKU, Permukiman Kumuh KOTAKU (City without Slum) program is a handling program that upgrades slum dwellers areas into areas that are fit for habitation through the improvement of access to infrastructure. KOTAKU program is implemented nationally in 217 cities/ districts in 34 provinces. One of the cities that implement KOTAKU program is Semarang. The implementation of KOTAKU program in Semarang has been done since 2017 in 38 villages, and in 2018 this program was implemented in 26 villages.This research has 2 aims, to analyze the effectiveness of KOTAKU program in reducing the spread of slum dweller areas in Semarang and to analyze factors affecting the effectiveness of KOTAKU program in reducing the spread of slum dweller areas in Semarang.This research used combined research types, which is a research approach that combines or connects quantitative research method and qualitative research method. The data were collected by observation, interview, and questioner.According to the results of this research, there are some findings as follows: (1) the average value of the level of effectiveness of Semarang KOTAKU program consisting of 4 variables and 17 assessment indicators is 84%. By referring to the effectiveness measurement standard by Litbang Depdagri with the ratios >80%, the effectiveness of KOTAKU in reducing the spread of slum dwellers areas in Semarang was “very effective”. (2) Factors supporting the effectiveness of KOTAKU program in reducing the spread of slum dwellers areas in Semarang are: human resources ( Community, Goverment, Facilitator), Budget, Planning, and factors inhibiting the effectiveness of KOTAKU program in reducing the spread of slum dwellers areas in Semarang are: the lack of budget collaboration, the mayor's Declaration on Slum Location Determination. key words : Effectiveness, KOTAKU, Slum dwellers area