ANALISIS PERENCANAAN PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DI TABANG, KALIMANTAN TIMUR DENGAN PRINSIP TEKNO-EKONOMI

ZAKIR, Lauhil Machfudz and Saptiadi, Singgih and Windarta, Jaka (2019) ANALISIS PERENCANAAN PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DI TABANG, KALIMANTAN TIMUR DENGAN PRINSIP TEKNO-EKONOMI. Masters thesis, School of Postgraduate.

[img]
Preview
PDF
494Kb
[img]
Preview
PDF
133Kb
[img]
Preview
PDF
1103Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

315Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2965Kb
[img]
Preview
PDF
11Kb
[img]
Preview
PDF
228Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

1218Kb

Abstract

Kebutuhan energi listrik semakin tahun semakin meningkat, mengakibatkan bertambahnya penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang ketersediaanya semakin menipis. Hal ini yang menjadi alasan berkembangnya energi baru terbarukan.Menurut data yang diterbitkan pemerintah RUEN bahwa Kalimantan Timur memiliki potensi energi air dan matahari sebesar 13.479 MW. Pada penelitian ini membahas analisis tekno-ekonomi perencanaan pemanfaatan PLTA (reservoir) di Tabang, Kalimantan Timur Dari sisi teknis menganalisis perencanaan desain PLTA yang cocok dengan kondisi sungai belayan. Dari sisi ekonomi menganalisis kelayakan proyek PLTA melalui biaya investasi beserta arus kas hingga umur ekonomis proyek, menggunakan beberapa metode, yaitu Net Present Value (NPV), Payback Period (PBP), Benefit Even Point (BEP), Benefit–Cost Ratio (B-CR), dan Internal Rate of Return (IRR). Hasil analisa teknis dengan debit andal Q(40%) menghasilkan daya output sebesar 278,2 MW dengan 4 generator, daya kemudian ditransmisikan ke Gardu Induk Kembang Janggut dengan jarak ±70 km. Biaya investasi yang dikeluarkan pada perencanaan pembangunan unit pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Tabang di Kalimantan Timur adalah Rp3.139.926.930.505,00. Nilai bersih sekarang (NPV) PLTA di Tabang bernilai postif (NPV>0) yaitu sebesar Rp1.696.092.599.142,00dengan periode pengembalian modal (PBP) lebih dari umur ekonomisnya yaitu 8,4 tahun. Titik impas antara pengeluaran dan pendapatan proyek yaitu 14,8 tahun (BEP<umur ekonomis proyek). Rasio perbandingan biaya dan manfaat proyek (BCR) menunukkan angka yang menguntungkan (BCR>1) yaitu sebesar 1,195. Laju pengembalian internal (IRR) atau nilai bersih investasi saat ini sama dengan nol pada tingkat suku bunga ke 15,88%. Hasil tersebut menunjukan rencana pembangunan unit PLTA Tabang di Kalimantan Timur secara ekonomi layak untuk dilaksanakan. Kata kunci: PLTA, analisa kelayakan proyek, metode kelayakan investasi Electricity energy demand is increasing every year, resulting in the increasing use of fossil fuel power plants that are increasingly depleting. According to data published by the RUEN government, East Kalimantan has 13,479 MW of water and solar energy potential. This research discusses the techno-economic analysis of the planning of the use of hydropower (reservoir) in Tabang, East Kalimantan From the technical analysis, the hydropower analysis design planning matches the conditions of the belayan river. From the economic analysis, analyzing the feasibility of hydropower projects through investment costs along with cash flow to the economic life of the project, using several methods, namely Net Present Value (NPV), Payback Period (PBP), Benefit Even Point (BEP), Benefit-Cost Ratio (B-CR), and Internal Rate of Return (IRR). The results of technical analysis with reliable discharge Q (40%) produce an output power of 278,2 MW with 4 generators, the power is then transmitted to the Kembang Janggut Main Station with a distance of ± 70 km Investment costs incurred in the planning of the construction of the Tabang hydroelectric power plant (PLTA) in East Kalimantan is Rp3.139.926.930.505,00. The net present value (NPV) of hydropower in Tabang is positive (NPV> 0) in the amount of Rp1,696,092,599,142.00 with a payback period (PBP) of more than its economic life of 8.4 years. The break-even point between project expenditure and income is 14.8 years (BEP <project economic life). The ratio of project cost and benefit ratio (BCR) shows a favorable number (BCR> 1) which is 1,195. The internal rate of return (IRR) or net present investment value is equal to zero at the interest rate to 15.88%. These results indicate that the plan to build a Tabang hydropower unit in East Kalimantan is economically feasible. Keywords:hydroelectric power plant, techno-economic, dam, water turbine, energy costs

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:PLTA, analisa kelayakan proyek, metode kelayakan investasi
Subjects:T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions:School of Postgraduate > Master Program in Energy
ID Code:81921
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:27 Nov 2020 11:34
Last Modified:27 Nov 2020 11:34

Repository Staff Only: item control page