GEDUNG SERBAGUNA UNIVERSITAS DIPONEGORO KOTA SEMARANG

Abstract

Setelah berubah status dari PTN-BLU ke PTN-BH, Universitas Diponegoro menyusun Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015-2019 yang berfokus kepada pencapaian Undip sebagai universitas riset. Upaya tersebut tengah ditempuh dengan berbagai cara, salah satunya adalah melakukan pengembangan di bidang perencanaan tata ruang wilayah kampus Universitas Diponegoro. Undip juga telah menyusun Rencana Induk Pengembangan Kampus Undip Tahun 2013-2026. Rencana induk pengembangan kampus tersebut juga meliputi berbagai perencanaan bangunan, dan sarana prasarana baru, termasuk perencanaan Gedung Serbaguna yang akan menjadi pusat kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition). Bangunan tersebut direncanakan dapat memuat berbagai aktivitas yang berbeda-beda, seperti konvensi, wisuda, ekshibisi, kompetisi robotika, olahraga indoor, dan lain-lain. Gedung serbaguna yang akan direncanakan diharapkan bisa menjadi penunjang untuk Revenue Generating Activities (RGA) yang bisa menghasilkan pendapatan untuk pemasukan universitas. Jumlah mahasiswa Universitas Diponegoro yang semakin bertambah dari tahun ke tahun ini menyebabkan bertambah pula jumlah kapasitas yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan kegiatan di gedung serbaguna tersebut. Namun, hal ini tidak sebanding dengan ketersediaan lahan untuk perencanaan bangunan tersebut. Lahan yang direncanakan untuk pembangunan gedung serbaguna tersebut tidak terlalu besar dan terletak di lokasi dengan intensitas yang cukup padat. Hasil pendekatan yang diperoleh menunjukkan program perencanaan dan perancangan arsitektur yang ideal sebagai solusi atas permasalahan desain yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman dalam tahap eksplorasi.