Harita Putri, Nabila and Budi Sardjono, Agung and Setyowati, Erni (2019) AHMAD YANI OFFICE TOWER DI SEMARANG. Undergraduate thesis, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
| PDF 579Kb | |
| PDF 516Kb | |
| PDF 506Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 1451Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 590Kb | ||
| PDF 519Kb | |
| PDF 615Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 603Kb | ||
| PDF 763Kb |
Abstract
Sebagai kota metropolitan terbesar nomor lima di Indonesia dan menjadi satu-satunya di Jawa Bagian Tengah, Semarang tentunya memiliki ekonomi yang besar pula. Hal ini ditunjang dari beberapa sektor seperti finansial, perdagangan, jasa dan industri. Besarnya ekonomi ditunjang oleh letak Semarang yang strategis sehingga banyak perusahaan yang menjadikan Semarang sebagai kantor pusat wilayah atau regional yang membawahi hingga daerah sekitarnya. Infrastruktur yang memadai seperti pelabuhan samudera internasional, bandar udara internasional, jaringan jalur kereta api lintas utara Pulau Jawa, jalan tol dalam kota maupun jalan tol Trans Jawa, dll juga cukup menarik minat perusahaan skala nasional maupun internasional untuk mendirikan pabrik dan kantor homebase nya di kota ini. Banyaknya investasi dari berbagai perusahaan yang masuk ke Kota Semarang tidak diimbangi dengan penyediaan ruang kantor yang memadai di kota ini. Gedung perkantoran skala besar di Semarang masih bisa dibilang tidak terlalu banyak. Untuk saat ini yang sudah ada seperti Menara Suara Merdeka, Indosat Tower, Panin Bank Office, HSBC Tower, Danamon Office dan Bank Jateng Tower sepertinya sudah tidak dapat menampung perusahaan besar yang membutuhkan ruang kantor sewa dengan gedung yang representatif. Akhirnya banyak dari perusahaan-perusahaan tersebut yang menyewa ruko (Rumah Toko) sebagai ruang kantor mereka. Kebutuhan ruang kantor yang tinggi ini juga didukung oleh data Bank Indonesia yang didapat dari hasil survey di seluruh kota besar di Indonesia mengenai growth commercial property demand index (indeks pertumbuhan kebutuhan properti komersial) pada tahun 2017 dimana Semarang berada di peringkat pertama dengan 1,29%, jauh di atas Jabodetabek 0,37%, Banten 0,60%, Bandung 0,61%, Makassar 0,84%, Medan -0,06% dan Surabaya 0,11%. Dari data dan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Kota Semarang sangat membutuhkan ruang kantor baru yang representatif untuk menampung perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di kota ini. DKI Jakarta sendiri telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 38 yang diimplementasikan pada 2013, mengenai bangunan gedung ramah lingkungan, atau gedung hijau. Jakarta merupakan kota pertama yang menerbitkan regulasi tersebut di Indonesia. Dalam aturan tersebut terdapat berbagai syarat suatu bangunan bisa dikatakan ‘green building’. Kemudian, sebentar lagi beberapa kota besar di Indonesia seperti Bandung, Surabaya, dan Semarang juga akan segera menerbitkan peraturan regulasi bangunan ramah lingkungan atau bangunan hijau. Sehingga, seluruh bangunan yang nantinya akan dibangun, haruslah bersertifikasi bangunan hijau terlebih dahulu sebelum nantinya akan resmi dibangun. Dari permasalahan di atas, diperlukan solusi dalam bentuk sebuah bangunan rental office di Semarang yang menerapkan system green building pada keseluruhan desain bangunannya. Untuk mewujudkan perancangan dari studi kasus Rental Office di Semarang, diperlukan pedoman perencanaan dan perancangan yang solutif untuk dilanjutkan ke tahap eksplorasi. Pedoman perencanaan dan perancangan Ahmad Yani Office Tower di Semarang dirumuskan dari persyaratan bangunan kantor yang dikeluarkan pemerintah, standar bangunan green building, serta tinjauan dari Ahmad Yani Office Tower di Semarang sebagai acuan dalam perancangan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 81567 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 25 Sep 2020 13:49 |
Last Modified: | 25 Sep 2020 13:49 |
Repository Staff Only: item control page