Son Haji, Anhar (2002) INDUSTRI GALVANIS DI KABUPATEN SEMARANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF - Published Version 43Kb |
Abstract
1.1. Latar Belakang Pembangunan sector industri mempunyai peranan yangsangat strategis guna mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas masyarakat, penciptaan lapangan usaha dan perluasan lapangan kerja, serta pengentasan kemiskinan. Sector industri menjadi salah satu sumber pendapatan daerah yang prospektif. Dalam PDRB Jateng, industri memberikan andil yang cukup besar hingga lebih dari 30% dari total PDRB. Oleh sebab itu, sudah selayaknya apabila kegiatan pembangunan yang dilakukan senantiasa memprioritaskan sector tersebut. Sector industri barang dari logam memberikan kontribusi yang memiliki prospek tersendiri bagi pendapatan daerah. Pada tahun 1999, ada 210 industri yang bergerak dalam industri barang dari logam, mesin dan peralatannya (IBLMP) yang tergolong dalam kategori industri besar dan sedang, nilai out put dari produksinya meningkat setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan material logam memiliki usia yang relative sangat panjang dibandingkan material lain seperti kayu, sehingga penggunaannya material tersebut menjadi lebih ekonomis. Ditambahkan adanya AFTA pada tahun 2003, berarti akan menambah kompetisi dan permintaan terhadap industri tersebut. Permintaan akan materi barang dari logam, seperti baja untuk kontruksi, besi untuk furniture, atau jenis industri lain yang menggunakan material tersebut menunjukan peningkatan. Dikarenakan dampak krisis ekonomi yang dimulai pada tahun 1997, menjadikan setiap sector memilih material yang dianggap mampu bertahan hingga bertahun-tahun guna perolehan out put produksinya. Semua dikarenakan pemeliharaan yang lebih mudah dan murah, factor peningkatan produksi yang berkaitan dengan teknologi dan permintaan pasar, bila menggunakan material bahan dari logam (baja). Dengan kenyataan diatas, maka perlu adanya produk yang dapat memperlama usia dari pada material barang dari logam untuk dijadikan nilai ekonomis lebih bermutu. Bidang industri galvanis adalah salah satu pendukung daripada bisnis tersebut. Sebab galvanis adalah lapisan yang mempu menjadikan umur material barang dari logam menjadi lebih lama, yaitu proses penyepuhan terhadap baja sehingga akan tahan dari terpaan cuaca (korosi) hingga 30 - 40 tahun. Tujuan dari pembuatan produk ini adalah untuk mendukung kebutuhan dari industri industri barang dari logam (baja). Semarang sebagai ibukota Jateng, merupakan pusat kegiatan termasuk industri. Pembangunan yang dilakukan di Semarang dan sekitarnya semakin mengarahkan kota sebagai pusat pembangunan baru yang mampu menarik minat invertor untuk menanamkan modal. Kondisi ini didukung dengan pembangunan kawasan industri dan perdagangan baru di samping memperluas kawasan untuk kegiatan social. Masih banyaknya lahan untuk industri di Semarang dan sekitar, memungkinkan untuk berkembangnya industri di bidang IBLMP, serta kurangnya industri yang bergerak dalam bidang jasa galvanis di Semarang dan sekitar yang mampu mengakomodir permintaan pasar akan produk bahan dari logam ataupun galvanis itu sendiri. Karena prospek tersebut, industri galvanis memiliki profit bagi daerah dalam segi pajak usahanya. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan perencanaan dan perancangan mengenai industri galvanis di Semarang atau disekitarnya dengan memenuhi criteria tentang Bangunan Fasilitas Industri Galvanis sarat dengan teknologi dan tetap tidak mengabaikan factor lingkungan, yang mendukung di tengah-tengah berkembangnya industri barang dari logam, mesin dan peralatannya Jateng dan Semarang khususnya. 1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan dilaksanakannya penyusunan laporan perencanaan dan perancangan ini adalah untuk mendapatkan dan merumuskan permasalahan sehingga diperoleh data yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan industri galvanis di Semarang. Sasaran yang hendak dicapai adalah merumuskan program perencanaan dan konsep dasar perancangan industri galvanis di Semarang berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan (design guide line aspect). 1.3. Lingkup Pembahasan Ruang lingkup pembahasan menitikberatkan pada permasalahan di sekitar disiplin ilmu arsitektur mengenai industri galvanis di Semarang. Hal-hal terkait yang berada diluar disiplin ilmu arsitektur akan dibahas secara umum. 1.4. Metoda Pembahasan Metoda pembahasan yang digunakan dalam penyusunan LP3A ini adalah metoda deskriptif dokumentatif dan komparatif, yaitu dengan memaparkan landasan teoritis yang diperoleh dari studi literatur, pengungkapan data melalui observasi lapangan dan wawancara, serta melalui studi perbandingan dengan objek studi berbeda yang kemudian dianalisa secara kuantitatif dan kualitatif untuk disimpulkan, sehingga menghasilkan suatu rumusan baru yang akan digunakan sebagai panduan dalam perencanaan dan perancangan industri galvanis di Kabupaten Semarang. Pengumpulan data secara garis besar dilakukan dengan : 1. Studi Literatur Mengumpulkan berbagai hal tentang industri galvanis dan hal-hal yang terkait dengannya dari berbagai literature untuk komparasi. 2. Studi Observasi Mendapatkan data-data tentan industri galvanis lain sebagai studi banding, serta data-data tentang Semarang dan sekitarnya untuk pemilihan lokasi yang akan menjadi pertimbangan dalam LP3A. 3. Wawancara Wawancara dengan pihak-pihak berkompeten untuk mendapatkan data tentang perencanaan dan perancangan industri galvanis di Kabupaten Semarang. 1.5. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Industri Galvanis ini dijabarkan secara berurutan dari ruang lingkup mikro, sebagai berikut dibawah ini: BAB I PENDAHULUAN Membahas tentang konteks permasalahan yang menjadi latar belakangperencanaan dan perancangan industri galvanis di Semarang dan sekitarnya, tujuan, sasaran, lingkup pembahasan, metoda dan sistematika pembahsan. BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI GALVANIS Bab ini berisi pembahasan tentang pengertian, aktivitas, proses produksi dan mesin-mesin yang akan digunakan, serta persyaratan dari pertimbangan perencanaan industri galvanis. BAB III INDUSTRI GALVANIS DI SEMARANG Berisi tentang industri galvanis yang berada di Semarang dan sekitarnya, tinjauan umum kota Semarang dan sekitarnya, serta studi banding dengan PT. Karunia Berca Indonesia di Cilegon dan PT. Cerah Sempurna di Semarang dengan disertai analisanya. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN, ANGGAPAN Merupakan kesimpulan dari pembahasan sebelumnya sebagai landasan untuk menyusun batasan dan anggapan yang berkaitan dengan bidang arsitektural sebagai dasar dalam menentukan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan industri galvanis di Kabupaten Semarang. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Menguraikan titik tolak pendakan, analisa fisik dan non fisik serta pemilihan tapak dan lokasi. Mengungkapkan analisa pelaku dan kegiatan, kebutuhan ruang dan standar besaran ruang, hubungan antar fasilitas dan ruang, pendekatan penentuan lokasi dan tapak, alternative lokasi dan tapak, serta pendekatan desain arsitektur BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang program dasar perencanaan dan perancangan industri galvanis di Kabupaten Semarang berdasarkan analisa pada bab sebelumnya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 8126 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 05 Apr 2010 14:54 |
Last Modified: | 05 Apr 2010 14:54 |
Repository Staff Only: item control page