TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH BUDAYA TIONGKOK KE ISTILAH BAHASA INDONESIA OLEH MAHASISWA D3 BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Utami, Rizki (2019) TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH BUDAYA TIONGKOK KE ISTILAH BAHASA INDONESIA OLEH MAHASISWA D3 BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Masters thesis, Fakultas Ilmu Budaya.

[img]
Preview
PDF
982Kb

Abstract

The high need of mandarin translators influences the students to learn more about translation. Besides learning mandarin, the students are expected to learn about the Tiongkok culture. The differences between Tiongkok and Indonesian culure cause the students confronting difficulties in finding the equal word. Therefore,the student of D3Mandarin use various translation techniques in order to translate the cultural words of Tiongkok to Indonesia. This research aims to identify translation techniques of cultural words used by the students of D3 Mandarin, find out the implication of translation techniques use toward the loss and gain of meaning, and the effect of loss and gain of meaning toward the result of translation. This study is qualitative research and used descriptive method. The object of the study is students’ written translation that was obtained from their mid test, final examination and assignments in translation course. Thus, this research used interview method to informants to gain information about translation technique and its implication towards loss and gain of meaning. Based on data, there are 75 cultural words that were translated by 25 students with various results from 178 data. The results show that there are two types of translating cultural words including 12 translation techniques and 9 combination translation techniques. The inaccurate use of translation technique cause loss and gain of the meaning. The use of generalization, borrowing, adaptation, reduction, particularization, calque and borrowing, borrowing and generalization show the loss of meaning. The use of description, amplification, adaptation, transposition, modulation, calque and description show the gain of meaning. The effects of loss of meaning toward the result of translation are less acceptable translation and less equal translation. The effects of gain of meaning toward the result of translation are less acceptable translation and less equal translation. The effects of loss and gain toward the result of translation are less acceptable translation and less equal translation. Translation techniques that do not cause the loss and gain of meaning of cultural words are calque, borrowing (borrowed words that are acceptable in target language), established equivalent, literal, adaptation and amplification, calque and amplification. Tingginya kebutuhan penerjemah bahasa Mandarin di Indonesia mempengaruhi minat mahasiswa dalam mempelajari terjemahan. Selain mempelajari bahasa Mandarin, mahasiswa juga diharapkan dapat menguasai istilah budaya Tiongkok. Perbedaan kebudaya Tiongkok dengan kebudaya Indonesia menyebabkan mahaiswa kesulitan dalam mencari kata yang sepadan. Sehingga, mahasiswa program studi D3 Bahasa Manadarin menggunakan teknik penerjemahan yang bervariasi untuk menerjemahkan istilah budaya Tiongkok ke istilah bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi teknik terjemahan istilah budaya Tiongkok oleh masiswa D3 Bahasa Mandarin, mengetahui implikasi teknik penerjemahan terhadap penghilangan dan penambahan makna terjemahan dan dampak penghilangan dan penambahan makna terjemahan terhadap hasil terjemahan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah hasil terjemahan mahasiswa yang diperoleh dari hasil ujian tengah semseter (UTS), ujian akhir semester (UAS) dan tugas pada mata kuliah Terjemahan. Peneliti menggunakan metode wawancara untuk memperoleh data dari informan mengenai teknik terjemahan dan dampak teknik yang digunakan. Peneliti memperoleh 75 istilah budaya Tiongkok yang diterjemahkan oleh 25 mahasiswa. Teknik terjemahan yang digunakan mahasiswa menghasilkan terjemahan yang bervasriasi dan memperoleh 178 data. Hasil penelitian menunjukan dua varian yang digunakan dalam menerjemahkan istilah budaya yaitu 12 teknik penerjemahan varian tungal dan 9 teknik penerjemahan varian ganda. Teknik yang menunjukan adanya penghilangan makna terjemahan adalah teknik generalisasi, peminjaman, adaptasi, reduksi, partikulasi, kalke dan peminjaman, peminjaman dan generalisasi. Teknik yang menunjukan penambahan dalam makna terjemahan adalah teknik deskripsi, amplifikasi, adaptasi, transposisi, modulasi, kalke dan deskripsi. Teknik yang menunjukan keduanya yaitu penghilangan dan penambahan adalah teknik peminjaman dan amplifikasi, generaisasi dan deskripsi, peminjaman dan deskripsi. Dampak penghilangan makna terjemahan terhadap hasil terjemahan adalah kurang sepadan dan tidak berterima. Dampak penambahan makna terjemahan terhadap hasil terjemahan adalah kurang sepadan dan kurang berterima. Sedangkan dampak penghilangan dan penambahan makna terhadap hasil terjemahan adalah tidak sepadan dan tidak berterima. Teknik yang dapat digunakan untuk menerjemahkan istilah budaya yang tidak menyebabkan penghilangan dan penambahan makna terjemahan adalah kalke, peminjaman (peminjaman kata yang berterima pada bahasa sasaran), padanan lazim, harfiah, adaptasi dan amplifikasi, kalke dan amplifikasi.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:P Language and Literature > P Philology. Linguistics > P1-1091 Philology. Linguistics > P1-85 General
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Linguistic
ID Code:81120
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:23 Jul 2020 14:52
Last Modified:23 Jul 2020 14:52

Repository Staff Only: item control page