NILAI-NILAI DAN MAKNA SIMBOLIK TRADISI SEDEKAH LAUT DI DESA TRATEBANG KECAMATAN WONOKERTO KABUPATEN PEKALONGAN

ISNAENI, ADISTY NOOR (2020) NILAI-NILAI DAN MAKNA SIMBOLIK TRADISI SEDEKAH LAUT DI DESA TRATEBANG KECAMATAN WONOKERTO KABUPATEN PEKALONGAN. Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Budaya.

[img]
Preview
PDF
4Mb

Abstract

Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu wilayah pesisir di pulau Jawa yang masih kental dengan tradisi sedekah laut. Tradisi yang diselenggarakan setiap bulan Suro (Penanggalan Jawa) ini merupakan bentuk dari ungkapan rasa syukur serta permohonan agar senantiasa diberikan keselamatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai, dan makna simbolik yang terdapat pada serangkaian prosesi sedekah laut yang hidup dalam lingkungan masyarakat desa Tratebang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis data deskriptif. Pada penulisan penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menerapkan metode field research (penelitian lapangan), wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara (guide interview), observasi serta dokumentasi. Sumber data diambil dari para informan yang terlibat & memahami tentang latar belakang dan situasi tradisi sedekah laut tersebut, yaitu masyarakat, para tokoh masyarakat serta bukubuku yang menunjang dalam penelitian tersebut. Sedangkan metode analisis data dengan menggunakan metode kualitatif dan fenomenologi. Adapun hasil-hasil temuan dalam penelitian ini antara lain, sepanjang sejarah munculnya sedakah laut di Desa Tratebang mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat setempat hingga saat ini dan masih terlaksana dengan baik. Adapun prosesi sedekah laut, meliputi serangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama setahun sekali, yaitu pada bulan Syuro. Serangkaian prosesi Sedekah Laut ini juga dinilai dapat membawa kebaikan bersama untuk masyarakat nelayan Desa Tratebang sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas rezeki yang telah diberikan, pengharapan manusia agar mendapatkan kehidupan yang selamat di dunia, serta perubahan cara pandang masyarakat terhadap sedekah laut ke arah pemikiran yang lebih realistis dan fungsional. Merujuk dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sedekah laut merupakan kearifan lokal yang menggambarkan kehidupan masyarakat Tretabang. Sedekah laut dalam penyelenggaraannya memiliki 4 fungsi utama yaitu fungsi pelestarian budaya, hiburan, komunikasi, serta fungsi Pendidikan. Adapun unsur nilai-nilai yang terkandung didalam sedekah laut meliputi nilai spiritual, ekonomis, kebersamaan, gotong royong, serta politis. Selain fungsi dan dan unsur nilai, beraneka macam sesaji yang terdapat pada sedekah laut memiliki simbolisasi atau makna simbolik yang dijadikan sebagai pedoman hidup. Salah satunya adalah kepala kerbau yang merupakan ciri khas dari sedekah laut. Kepala kerbau merupakan simbol penolakan terhadap sifat kebinatangan, dalam konteks ini manusia diharapkan agar dapat hidup sesuai dengan fitrahnya dan menjadi manusia yang beradab dengan pedoman nilai-nilai agama yang terkait. Tratebang Village, Wonokerto Subdistrict, Pekalongan Regency is one of the coastal areas on the island of Java that is still thick with the tradition of Sea Alms. This tradition, which is held every month of the Syuro (Javanese calendar), is a form of expression of gratitude and a request to always be given salvation. This study aims to describe the functions, values, and symbolic meanings contained in a series of Sea Alms processions that live in the Tratebang village community environment. This research is a qualitative research with descriptive data type. In writing this research, data collection was done by applying the field research method (field research), interviews using the interview guide (interview guide), observation and documentation. Data sources were taken from informants who were involved & understood about the background and situation of the sea alms tradition, namely the community, community leaders and books that support the research. While the method of data analysis using qualitative and phenomenological methods. As for the findings in this study, among others, throughout the history of the emergence of the sea in the village of Tratebang has a very important role for the lives of local communities to date and is still well implemented. The alms sea procession includes a series of activities carried out once a year, namely in the month of Syuro. A series of Sea Alms processions was also considered to be able to bring a common good to the Tratebang village fishing community as an expression of gratitude to God for the provision that has been given, human hope for a safe life in the world, as well as a change in the way of society's view towards the Alms giving of the Sea towards thinking which is more realistic and functional. Referring to the discussion, it can be concluded that Sea Alms is a local wisdom that describes the life of the Tratebang community. Alms sea in its operation has 4 main functions, namely the function of cultural preservation, entertainment, communication, and education. The elements of values contained in alms include spiritual, economic, togetherness, mutual cooperation, and political values. In addition to the functions and elements of value, the various kinds of offerings found in Almsgiving have symbolic or symbolic meanings that serve as a way of life. One of them is the buffalo head which is the hallmark of Sea Alms. The buffalo head is a symbol of rejection of the animalistic nature, in this context humans are expected to be able to live in accordance with their nature and become civilized humans with the guidelines of related religious values.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions:Faculty of Humanities > Department of Anthroplogy
ID Code:81097
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:23 Jul 2020 14:07
Last Modified:23 Jul 2020 14:07

Repository Staff Only: item control page