TEACHING AND LEARNING ENGLISH GRAMMAR THROUGH DISCOURSE FOR EFL STUDENTS (Experimental Research on the Bilingual Classes of Eighth Grade Students of State Islamic Junior High School (MTsN) 1 Kudus)

Abstract

This study identifies the effect of using discourse for teaching English grammar for EFL students of eighth-grade students in bilingual classes of State Islamic Junior High School Kudus. Grammar is the main competence to improve the general language skill in English. However, students often face many difficulties in studying many rules of English grammar. The research was conducted to measure if a discourse approach could enhance the student's English grammar competence. The design employed in this research was Experimental Research. The study was conducted at the eighth-grade students in bilingual classes of State Islamic Junior High School Kudus. There are 2 Bilingual Classes. They were divided into two groups. A first group is a control group consisting of 29 students, and the second was an experimental group consisting of 28 students. Observation, questionnaire, evaluation sheet, and students' grammar test have implemented an instrument to collect the data. The finding of the study shows that teaching and learning English through discourse improved the students’ grammar competence. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan wacana pengajaran tata bahasa bahasa Inggris bagi siswa kelas VIII di kelas bilingual SMP Negeri Kudus Kudus. Grammar merupakan keterampilan utama untuk meningkatkan kemampuan bahasa secara umum dalam bahasa Inggris. Namun, siswa sering menghadapi banyak kesulitan dalam mempelajari banyaknya aturan tata bahasa Inggris. Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah pendekatan wacana dapat meningkatkan kompetensi tata bahasa Inggris siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Experimental Research. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII kelas bilingual SMP Negeri Kudus Kudus. Ada 2 kelas bilingual. Mereka dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok kontrol yang terdiri dari 29 siswa, dan kelompok kedua adalah kelompok eksperimen yang terdiri dari 28 siswa. Pengamatan, kuesioner, lembar evaluasi dan uji tata bahasa siswa diimplementasikan sebagai instrumen untuk mengumpulkan data. Temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris melalui wacana meningkatkan kompetensi tata bahasa siswa.