Hanjani, Vania Pramudita (2019) KOREAN POP SEBAGAI IDENTITAS SUBKULTUR iKONIC. Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Budaya.
| PDF 2486Kb |
Abstract
Skripsi ini membahas bagaimana kebudayaan populer Korean Pop dapat menjadi sebuah acuan tersendiri pada remaja untuk dijadikan sebuah tombak pendewasaan yang berakhir pada terbentuknya sebuah subkultur. Dalam skripsi berjudul “Korean Pop Sebagai Identitas Subkultur iKONIC” ini, akan dibahas mengenai bagaimana para remaja yang berangsur-angsur mengikuti perkembangan boygroup iKON. Mereka rela menyisihkan sebagian besar uang yang mereka dapat demi memenuhi hasrat mereka untuk iKON. iKON adalah sebuah boygroup terkenal asal Korea Selatan yang saat ini sangat dikagumi. Grup ini bahkan sudah meraih banyak penghargaan dan berhasil menjadi salah satu bintang tamu penutup festival olahraga terkenal seasia yaitu ASIAN GAMES 2018 dengan lagu mereka Rhythm Ta dan Love Scenario. Dengan adanya fenomena ini, semakin banyak remaja yang memutuskan untuk menjadi seorang iKONIC, sebuah komunitas penggemar iKON. Penelitian bersifat etnografis dan kualitatif ini akan mengangkat mengenai teori interpretivisme simbolik dari Clifford Geertz yang menjelaskan bahwa kebudayaan merupakan sistem keteraturan makna dan simbol-simbol. Dengan makna tersebut, setiap individu akan berkomunikasi, menetapkan, dan mengembangkan pengetahuan tentang kehidupan juga menyikapi kehidupan. Seperti halnya para remaja yang tergabung dalam komunitas iKONIC, mereka belajar, menerima dan menyebarkan simbol-simbol dari iKON. Para iKONIC akan menjadikan iKON sebagai acuan dalam melakukan segala hal pada kehidupannya. Para iKONIC rela untuk membeli banyak barang-barang yang berkaitan dengan iKON seperti album, merchandise, streaming pass, dan bahkan tiket konser yang bernilai sangat mahal. Semakin mereka menggilai adanya kehadiran iKON, mereka semakin berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang ditanamkan oleh iKON. Kebiasaan-kebiasaan mereka sehari-hari dalam meniru, mengakses informasi terus menerus, mengakibatkan adanya ketergantungan tersendiri untuk mereka. Terjadinya banyak proses seperti kontak sosial, pemahaman kebudayaan, sistem kogisi yang menjadi sistem simbol, kemudian di bagikan, hal tersebut yang mempelopori adanya kebiasaan-kebiasaan yang terus menerus terjadi sehingga menjadi sebuah kebudayaan untuk kaum iKONIC. Sehingga terbentuklah subkultur ditengah-tengah budaya masyarakat yang sudah luas dan mengakar. This under graduated thesis discusses how popular Korean Pop culture can be used as a reference for adolescents to become a spear of maturity which ends in the formation of a subculture. In this under graduated thesis titled "Korean Pop as the Identity of the iKONIC Subculture", we will discuss about how young people who gradually follow the development of iKON boygroup. They are willing to set aside most of the money they get, in order to fulfill their desire for satisfaction for iKON. iKON is a famous South Korean boy group that is currently very admired. This group has even won many awards and managed to become one of the closing guest stars of the well-known sports festival named ASIAN GAMES 2018 with their song Rhythm Ta and Love Scenario. With this phenomenon, more and more teenagers have decided to become iKONIC, an iKON fan community. This ethnographic and qualitative research will address the symbolic theory of interpretivism by Clifford Geertz which explains that culture is a system of regularity of meanings and symbols. With this meaning, each individual will communicate, establish, and develop knowledge about life as well as addressing life. Like teenagers who are members of the iKONIC community, they learn, receive and share the symbols from iKON. iKONIC will make iKON as a reference in doing everything in their lives. iKONIC is willing to buy many items related to iKON such as albums, merchandise, streaming passes, and even concert tickets that are very expensive. The more they are fond of the presence of iKON, the more they cling to the principles instilled by iKON. Their daily habits in imitating, accessing information continuously, result in their own dependence on them. The occurrence of many processes such as social contact, cultural understanding, the cognition system which became a symbol system, then shared, this is the reason existence of habits that continue to occur to become a culture for the iKONIC. So that a subculture is formed in the midst of a culture that has become widespread and entrenched.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions: | Faculty of Humanities > Department of Anthroplogy |
ID Code: | 81042 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 23 Jul 2020 10:57 |
Last Modified: | 23 Jul 2020 10:57 |
Repository Staff Only: item control page