Karakter Morfologi Dua Spesies Cephalopoda Dilindungi, Sepiella Inermis (Van Hasselt, 1835; Decabrachia: Sepiidae) dan Euprymna morsei (Verrill, 1881; Decabrachia: Sepiolidae) dari Pulau Jawa

AFIATI, NORMA and Subagiyo, Subagiyo (2016) Karakter Morfologi Dua Spesies Cephalopoda Dilindungi, Sepiella Inermis (Van Hasselt, 1835; Decabrachia: Sepiidae) dan Euprymna morsei (Verrill, 1881; Decabrachia: Sepiolidae) dari Pulau Jawa. SEMINAR NASIONAL TAHUNAN KE VI HASIL-HASIL PENELITIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 . ISSN 2339-0883

[img]
Preview
PDF (Peer Review C10)
553Kb
[img]
Preview
PDF
3828Kb

Abstract

Sotong Sepiella Inermis dan cumi kuping Euprymna morsei yang berbeda familia ini tergolong spesies dilindungi oleh IUCN 2016 dengan DD (Data Deficiency). Spesimen diperoleh dari Pesisir Utara Pulau Jawa antara Tahun 2013-2015. Secara Morfologi mereka sangat Berbeda, tetapi penelitian ini membahas kesamaan 25 tipe Alometri dari 36 variabel karakter morfometri keduanya. Masing-masing spesies tidak memperlihatkan pola pertumbuhan alometrik positif pada semua variabel morfometri yang dibandingkan. Keduanya tumbuh memanjang sebelum melebar, pertambahan panjang ini berimbang dengan kecepatan pertumbuhan tentakelnya. Mantel S. Inermis yang tumbuh berimbang dengan sirip dan kepalanya, dibandingkan dengan mantel E morsei yang tumbuh lebih cepat daripada sirip sirip dan bagian kepalanya menegaskan sifat perenang pasa s inermis. Cephalopoda umumnya memiliki mata yang berkembang baik dan relatif besar terhadap ukuran tubuhnya. Mata Urotheutis (Photololigo) duvauceli tumbuh memanjang daripada melebar. Mata kedua spesies ini isometrik panjang terhadap lebarnya dan mencapai ukuran optimumnya lebih lambat dibandingkan demngan ukuran ukuran linier mantrel siripnya. Fakta bahwa massa tubuh keduanya selalu alomtrik negatif(p<0.05) trhadap semua bagian tubuhnya yang lain, mengindikasikan bahwa S inermis dan E. morsei bersifat isometrik terhadap panjang kepala dan tentakel, sedangkan pada S inermis alomterik negatif atau tumbuh lebih lambat daripada kepala dan tentakelnya. hal ini mendukung pendapat bahwa S. inermis adalah organisme yang lebih adaptif terhadap kehidupan di zona pelagis

Item Type:Article
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Fisheries
ID Code:80840
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:11 Jun 2020 01:35
Last Modified:11 Jun 2020 01:35

Repository Staff Only: item control page