TINJAUAN GERAKAN LITERASI DIGITAL DI INDONESIA DAN STRATEGI PUSTAKAWAN DALAM MELAWAN KONTEN NEGATIF

Abstract

Makalah ini memberikan pemahaman konseptual terkait gerakan literasi digital di Indonesia dan strategi pustakawan dalam melawan konten negatif. Era internet telah membuat segala informasi dapat diakses begitu mudah oleh siapapun dan dimanapun. Namun tidak semua informasi yang berkelindan di internet mengandung konten positif. Konten negatif juga menghiasi informasi yang beredar di belantara internet, sehingga pustakawan harus memiliki kompetensi literasi digital. Berbagai peraturan normatif telah digulirkan pemerintah dalam melawan konten negatif. Selain itu, gerakan literasi digital di Indonesia juga sudah banyak bermunculan dan nampak kiprahnya sebagai upaya dalam melawan konten negatif. Solusi cerdas yang saya konsepkan sebagai strategi pustakawan untuk melawan konten negatif, antara lain: melakukan URL blocking, menerapkan teknologi content filtering, menggunakan cross (double) check dan repost, membuat model pengklasifikasian website, mengadvokasi pemustaka, dan memberikan literasi informasi. Pustakawan dikatakan kompeten dalam literasi digital jika memiliki kemampuan terkait perangkat digital dan konten informasi. Kompetensi literasi digital yang harus dimiliki pustakawan dalam melawan konten negatif, seperti: kemampuan teknik, kemampuan bersikap kritis dari informasi daring, kemampuan pemanfaatan teknologi, kemampuan untuk mengkritisi konten digital, sampai dengan kemampuan mengkomunikasikan kepada pemustaka melalui media digital.