MANAJEMEN TINDAKAN RESTRAIN DI RUMAH SAKIT JIWA

Mustaqin , Mustaqin and Dwiantoro, Luky and Rofi'i, Muhamad (2019) MANAJEMEN TINDAKAN RESTRAIN DI RUMAH SAKIT JIWA. Masters thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
544Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

794Kb
[img]
Preview
PDF
1173Kb
[img]
Preview
PDF
55Kb

Abstract

Program Studi Magister Keperawatan Konsentrasi Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Departemen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Desember 2019 ABSTRAK Mustaqin Manajemen Tindakan Restrain di Rumah Sakit Jiwa xx + 81 halaman+ 20 tabel+ 2 gambar + 7 lampiran Latar Belakang: Isue utama dalam pelayanan kesehatan saat ini adalah tentang keselamatan pasien, keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman. Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan modern adalah organisasi yang sangat kompleks, kompleksitas di rumah sakit apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan insiden keselamatan pasien. Restrain/pengikatan fisik adalah salah satu intervensi yang sering digunakan pada pasien gangguan jiwa, Restrain adalah bagian dari implementasi keselamatan pasien. Restrain yang dilakukan pada pasien di rumah sakit jiwa juga dapat menimbulkan dampak negatif berupa cedera. Diperlukan langkah manajemen yang efektif agar dapat mencegah dampak negatif dari restrain. Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah partisipan sebanyak 8 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam secara semiterstruktur terhadap 6 partisipan utama dan 2 partisipan triangulasi. Hasil: Dalam fungsi perencanaan: frekwensi sosialisasi regulasi/SPO tentang tindakan restrain dirasa cukup, tetapi butuh monitoring dan evaluasi secara terus menerus. Sebagian perawat tidak melakukan asasemen saat akan melakukan restrain. Dalam fungsi pengorganisasian: Tidak ada pengorganisasian petugas secara terstruktur. Dalam fungsi pelaksanaan/pengarahan: melakukan restrain menggunakan tali tidak bermanset, masih terdapat perawat yang menambahkan pengikatan pada lengan atas, bahu atau pundak pasien. Dalam fungsi monitoring dan pengawasan: ketika tiba waktu restrain akan dilepas pasien masih bingung, gelisah dan agresif. Terdapat hambatan bila menemukan pasien tinggi besar, agresif, jumlah petugas kurang dan terjadi cedera/lecetpada pasien yang dilakukan restrain . Kesimpulan: timbulnya cedera pada tindakan restrain disebabkan karena ada beberapa langkah dalam SPO yang tidak dilakukan. Saran: membangun komitmen bersama dalam mewujudkan budaya keselamatan pasien dengan memberikan pelayanan yang aman dan berkualitas Kata Kunci : Keselamatan pasien, restrain, manajemen efektif. Referensi: 52 (2003-2019)

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > RT Nursing
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Nursing
ID Code:78874
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:19 Dec 2019 14:14
Last Modified:19 Dec 2019 14:14

Repository Staff Only: item control page