ZONA PUSAT PADA PERKAMPUGAN ISLAM INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA

SARI, PUSPITA (2002) ZONA PUSAT PADA PERKAMPUGAN ISLAM INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
52Kb

Abstract

1.1 Latar Belakang Lintas komunikasi dan perdagangan dunia yang sangat intensif berlangsung dengan gencar pada saat ini. Telah terjadi ketidakseimbangan yang mencolok dalam proses tersebut, karena negara-negara maju sebagaimana di Eropa Barat dan Amerika Utara telah mendominasi jaringan ini. Jaringan baru yang memiliki kekuatan budaya, politik dan ekonomi sangat diperlukan sebagai kekuatan alternatif untuk mengatasi ketidakseimbangan ini. Dalam situasi seperti ini Organisasi Konferensi Islam (OKI) dituntut untuk mengembangkan diri sehingga mampu menjadi kekuatan alternatif tersebut. Selain memiliki keragaman sumberdaya yang luas, lembaga ini juga memiliki semangat dan nilai keagamaan yang dijunjung tinggi sehingga diikat oleh Ukhuwah Islamiyah yang kokoh dan dalam pengembangannya akan memiliki arah yang dituntun oleh norma-norma luhur. Konsepsi Islam tentang pembinaan dan pengembangan ibadah dan muamalah, adalah menganut hukum perimbangan antara duniawi dan ukhrawi. Dalam hal ibadah, Islam telah menetapkan hukum-hukumnya yang bersifat utuh, mengatasi ruang dan waktu serta tidak boleh ditambah atau dikurangi. Sedang dalam hal muamalah yang bersifat keduniawian, Islam hanya meletakkan garis-garis besarnya saja. Islam dalam hal ini menganjurkan kepada manusia untuk mengembangkan dan memperkaya khasanah kebudayaan sesuai yang digariskan oleh Al-Quran dan sabda Rasullulah yang juga mengatakan bahwa : ”Engkau (manusia0 lebih tahu tentang masalah dan urusan Keduaniawianmu”. (Hadists Rasullulah) Dalam mengeratkan hubungan antar anggota dan memacu pengembangan Organisasi Konferensi Islam diperlukan suatu fasilitas fisik yang memadai. Secara fungsional fasilitas ini harus dapat mewadahi aktivitas-aktivitas OKI dan negara anggotanya dalam berorganisasi dan mengembangkan diri. Secara simbolik kompleks ini akan menjadi ”monumen” kebersamaan umat Islam dan kebangkitan OKI dalam percaturan dunia. Format ”Perkampungan Islam Internasional” (PII) dipilih bagi fasilitas ini untuk mewuudkan semangat tersebut. Sebabagi suatu fasilitas yang mewadahi dan melambangkan kebersamaan umat, kompleks ini memerlukan ekspresi yang pluraristik namun terpadu yang menunjukkan keragaman komunitas-komunitas Muslim di berbagai penjuru dunia. Meskipun diprakarsai oleh negara-negara anggota OKI, diharapkan pada masa mendatang kebersamaan dalam fasilitas ini juga menjangkau komunitas-komunitas Muslim yang lain. Yogyakarta dipilih sebagai lokasi Perkampungan Islam Internasional ini karena sejumlah karakter spesifik yang dimilikinya. Sebagai suatu kota yang terletak di jantung negara dengan komunitas Muslim terbesar di dunia maka dukungan dari komunitas setempat sudah tidak diragukan lagi. Dukungan penuh dari Sultan Hamengkubuwono X yang telah memfasilitasi persiapan dan menyediakan lahan yang terletak di Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul untuk keperluan pembnagunan Perkampungan Islam Internasional ini. Karakter budaya Jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya yang secara inklusif merangkul berbagai pengaruh luar dan mensitesiskan menjadi jati diri merupakan aspek kultural yan mendukung kesiapan Yogyakarta untuk mengakomodasi keragaman ekspresi dari berbagai negara anggota OKI. 1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan zona pusat pada perkampungan Islam Internasional (PII) di Yogyakarta sebagai pintu gerbang menuju kawasan PII dan masjid sebagai titik singgung kawasan PII dengan lingkungan sekitar, sehingga dapat dirumuskan sebagai landasan konseptual dalam menyusun Laporan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Zona Pusat pada Perkampungan Islam Internasional di Yogyakarta. Sasaran dari pembahasan ini adalah untuk mendapatkan mendapatkan konsep Program Perencanaan dan Perancangan sebagai perwujudan fisik Zona Pusat pada Perkampungan Islam Internasional (PII) di Yogyakarta, khususnya bangunan masjid, sebagai hal yang ditekankan dalam pembahasan ini. 1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan Zona Pusat Pada Perkampungan Islam Internasional meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Pembahasan Zona Pusat pada Perkampungan Islam Internasional di Yogyakarta dibatasi pada masalah-masalah yang berkaitan dengan segi arsitektural. 2. Data/informasi diluar lingkup arsitektur akan dibahas secara selektif, sejauh mendukung pembahasan ini. 1.4 Metode Pembahasan Untuk mengarahkan materi pembahasan diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Survey lapangan 2. Studi pustaka, untuk mendapatkan data sekunder 3. Wawancara, untuk mendapatkan data sekunder dari nara sumber terkait Metode yang dipakai dalam pembahasan ini yaitu metode deskriptif, yaitu membuat gambaran suatu obyek data primer dan data sekunder secara obyektif untuk dianalisa sebagai pendekatan masalah yang akan digunakan untuk merumuskan konsepsi perencanaan dan perancangan Zona Pusat pada Perkampungan Islam Internasional (PII) di Yogyakarta. 1.5 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan (LP3A) adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, serta alur pembahasan Zona Pusat pada Perkampungan Islam Internasional di Yogyakarta. BAB II TINJAUAN UMUM PERKAMPUNGAN INTERNASIONAL, berisi tentang pengertian judul, tinjauan Organisasi Konferensi Islam (OKI), gagasan Perkampungan Islam Internasional dan Yayasan Pembangunan Islam Internasional, visi, misi dan tujuan Perkampungan Islam Internasional, kegiatan yang diwadahi Perkampungan Islam Internasional, fasilitas pada Perkampungan Islam Internasional, tinjauan khusus Zona Pusat PII (fungsi zona Pusat PII, kegiatan yang diwadahi Zona Pusat PII), tinjauan Masjid (Pengertian, Klasifikasi Masjid, Konsep Dasar Falsafah Teoretis Masjid, Pembinaan Kegiatan Masjid) tinjauan kebudayaan Islam (pengertian kebudayaan, kebudayaan Islam dan karakter kebudayaan Islam), arsitektur Islam sebagai bagian dari kebudayaan Islam (arsitektur Islam, perkembangan arsitektur Islam, karakter arsitektur Islam, arsitektur Islam di Indonesia, perkembangan arsitektur Islam di Indonesia, karakter arsitektur Islam di Indonesia). BAB III KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN, berisi tentang kesimpulan, batasan dan anggapan. BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR, berisi tentang titik tolak pendekatan, pendekatan kegiatan, pendekatan pemakai, pendekatan program ruang (kebutuhan, standar dan besaran ruang , hubungan dan organisasi ruang), pendekatan sirkulasi, pendekatan sistem utilitas bangunan sistem struktur, pendekatan tata ruang luar, pendekatan penekanan desain, lokasi dan tapak. BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN, berisi tentang landasan dasar perancangan, konsep filosofi arsitektur, persyaratan perancangan, program ruang, lokasi dan tapak.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:7780
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:29 Mar 2010 14:19
Last Modified:29 Mar 2010 14:19

Repository Staff Only: item control page