SOPHIYANI K, DEWI (2002) HOTEL RESORT SPA DI KAWASAN WISATA TAWANGMANGU. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF - Published Version 59Kb |
Abstract
1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Indonesia, dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan devisa negara dan masyarakat pada umumnya, perluasan kesempatan dan lapangan kerja, mendorong kegiatan industri lain, memperkenalkan, mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia, serta meningkatkan persaudaraan/persahabatan nasional dan internasional. Kabupaten Karanganya merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki banyak obyek wisata dan memiliki potensi wisata cukup (cultural tourism), wisata pertanian, dan wisata cagar alam. Sebagian besar obyek wisata di wilayah Kabupaten Karanganyar ini berada di lereng Gunung Lawu, Tawangmangu. Obyek wisata alam utama yang dimiliki Kabupaten Karanganyar ini adalah obyek-obyek kawasan Tawangmangu yang merupakan pintu gerbang pariwisata Jawa Tengah bagian timur serta berbatasan dengan obyek wisata Sarangan Magetan Jawa Timur, sehingga kawasan wisata ini mempunyai lokasi yang sangat strategis dalam pengembangan kepariwisataan. Hal ini ditunjang dengan adanya pembangunan jalan baru yang lebih landai dan mudah ditempuh yang menghubungkan dengan Kota Karanganyar (Jawa Tengah) dan Kota Magetan (Jawa Timur) sebagai jalur alternatif baru (Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar). Sayangnya, pengembangan dan pendayagunaan potensi yang ada di kawasan wisata Tawangmangu ini belum optimal, terlihat dari kurangnya sarana akomodasi berupa penginapan (hotel, motel, losmen, dan bungalow), khususnya untuk kategori wisatawan menengah keatas, serta belum diupayakannya pemanfaatan potensi sumber air hangat alam Cumpleng untuk dijadikan wisata kesehatan, bahkan saat ini dalam keadaan yang tidak terawat dan rusak.. Kondisi saat ini menurut data yang tercatat dalam data buku statistik Kecamatan Tawangmangu tahun 1998, terdapat dua buah hotel bintanng I, satu buah hotel bintang II, 51 hotel melati/losmen dan 41 pondok wisata. Dari 383.398 wisatawan yang berkunjung di obyek-obyek wisata di kawasan wisata Tawangmangu tahun 1998, sebanyak 19.460 wisatawan (5,08%) yang menginap baik di hotel maupun di losmen. Jumlah ini mliputi 19.248 wisatawan nusantara dan 212 wisatawan mancanegara. Kurangnya tingkat hunian wisatawan ini, karena kurangnya sarana akomodasi yang berkualitas, bahkan banyak diantara wisatawan mancanegara yang memmilih hotel bintang diluar wilayah Tawangmangu. Melihat kondisi ini perlu adanya upaya peningkatan sarana akomodasi penginapan guna lebih memperbanyak jumlah wisatawan yang menginap, khususnya bagi pangsa pasar yang belum tergali yaitu kategori menengah keatas. Sedangkan, potensi wisata sumber air hangat, pemandangan alam, kondisi klimatologi, topografi di kawasan wisata Tawangmangu yang belum dimanfaatkan, dapat diupayakan pengembangannya sebagai fasilitas kesehatan, relaksasi dan kecantikan (spa) alami yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi wisata kesehatan. Dari 393.398 wisatawan yang berkunjung di obyek-obyek wisata di kawsan wisata Tawangmangu tahun 1998, sebanyak 19.460 wisatawan (5,08%) yang menginap baik di hotel maupun di losmen. Jumlah ini meliputi 19.248 wisatawan nusantara dan 212 wisatawan mancanegara. Kurangnya tingkat hunian wisatawan ini, karena kurangnya sarana akomodasi yang berkualitas, bahkan banyak diantara wisatawan mancanegara yang memilih hotel bintang diluar wilayah Tawangmangu. Melihat kondisi ini perluadanya upaya peningkatan sarana akomodasi penginapan guna lebih memperbanyak jumlah wisatawan yang menginap, khususnya bagi pangsa pasar yang belum tergali yaitu kategori menengah keatas. Sedangkan, potensi wisata sumber air hangat, pemandangan alam, kondisi klimatologi, topografi di kawasan wisata Tawangmangu yang belum dimanfaatkan, dapat diupayakan pengembangannya sebagai fasillitas kesehatan, relaksasi dan kecantikan (spa) alami yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi wisata kesehatan. Fasilitas ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal pemulihan kebugaran tubuh akibat eksploitasi daya tahan fisik dan mental di kota, serta tingginya minat masyarakat kota pada fasilitas kesehatan. Hal ini terlihat dari banyaknya klinik-klinik kesehatan, relaksasi dan kecantikan (spa) buatan di kota-kota, seperti di Semarang dan Surakarta. Menurut data direktori hotel dan jasa akomodasi lain di Jawa Tengah tahun 2000, pada kota Semarang sebanyak 12 buah, dan 8 diantaranya merupakan fasilitas hotel, di kota Surakarta sebanyak 8 buah, dan 3 diantaranya merupakan fasilitas hotel, sedangkan di kawasan wisata Tawangmangu sendiri tersedia salon-salon kecantikan sebanyak 28 buah (program Kerja Diparta Kabupaten Karanganyar tahun 2000), tetapi salon-salon ini hanya menyediakan keperluan kecantikan dan tidak ada fasilitas relaksasi dan kebugaran. Melihat kondisi dan potensi alam di kawasan wisata Tawangmangu, terlihat adanya peluang pengembangan industri pariwisata di Kabupaten Karanganyar, yaitu sarana akomodasi berupa hotel resort untuk pasar wisata kategori menengah atas dengan orientasi pada kesehatan, relaksasi dan kecantikan (spa) alami, yang disebut hotel resort spa. Dari uraian kondisi dan potensi di kawasan wisata Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, dibutuhkan sarana wisata berupa hotel resort spa, sebagai fasilitas penginapan sekaligus merupakan fasilitas kesehatan, relaksasi dan kecantikan yang sesuai dengan minat masyarakat kota akan kebutuhan sarana wisata kesehatan dengan konsep kembali ke alam (back to nature), sehingga mampu menjaga dan menarik jumlah pengunjung wista dimas ayang akan datang sebagai salah satu usaha pengoptimalan potensi kepariwisataan yang ada pada kawasan wisata ini. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan perencanaan dan perancangan tentang hotel resort spa yang memiliki karakter dan ciri khas yang berbeda,dengan penekanan desain arsitektur organik. 1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan penulisan makalah ini adalah menyusun landasan konseptual perencanaan dan perancangan dari ”Hotel Resort Spa di Kawasan Wisata Tawangmangu” dengan penekanan desain arsitektur organik dengan pertimbangan kondisi dan potensi alam yang tersedia, untuk kemudian dijadikan sebagai pedoman perancangan fisiknya. Sasaran penulisan makalah ini adalah menggali, mengungkapkan dan merumuskan potensi serta masalah-masalah yang berkaitan dengan sarana akomodasi dan fasilitas kesehatan di kawasan wisata Tawangmangu dengan memanfaatkan potensi alam berupa mata air panas Cumpelng, yang berorientasi pada kegiatan kepariwisataan serta pelestarian alam. 1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan pada hal-hal yang berada dalam disiplin ilmu arsitektur, untuk merencanakan dan merancang sarana wisata berupa hotel resort yang berorientasi pada kecantikan, kesehatan dan relaksasi di kawasan wisata Tawangmangu. Hal-hal lain diluar disiplin ilmu arsitektur yang mempengaruhi, melatarbelakangi, menentukan, dan mendasari faktor-faktor perancangan akan dipertimbangkan, dibatasi, dan diasumsikan berdasarkan data yang ada tanpa pembahasan secara mendalam. 1.4 Metode Pembahasan Metode pembahasan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ”Hotel Resort Spa di Kawasan Wisata Tawangmangu” menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan data primer dan sekunder untuk dianalisa dan dirumuskan untuk memperoleh kesimpulan yang dibutuhkan. Proses-proses pengumpulan data yang dilakukan dengan cara yaitu : 1. Data Primer Melakukan survei lapangan pada lokasi yang direncanakan dengan pengamatan langsung, dan membuat dokumentasi hasil pemotretan atau gambar sketsa kondisi dan potensi di lapangan serta studi banding. Wawancara dengan pihak-pihak pengelola hotel resort spa studi banding tentang jumlah pengunjung, macam kegiatan, dan fasilitas yang tersedia, serta pihak kecamatan, kelurahan dan penduduk setempat tentang lokasi atau alternatif tapak. 2. Data Sekunder Studi literatur dari buku-buku tentang kepariwisataan, tentang hotel resort spa untuk mencari data tentang pengertian, karakteristik, bentuk kegiatan dan fasilitas serta buku-buku yang berkaitan tentang penekanan desain arsitektur organik. Pencarian data melalui internet untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan konsep spa dan kegiatan-kegiatan dalam spa serta gambar-gambar hotel resort spa studi banding. Mengumpulkan data yang berkaitan seperti data kebijaksanaan, peraturan yang berlaku, kondisi pariwisata, keadaan sosial budaya masyarakat, peta kondisi wilayah seperti pola penggunaaan lahan, jaringan utilitas, transportasi, dan jenis tanah. 1.5 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahsan yang digunakan untuk menguraikan penulisan secara terperinci dan runtut adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menguraikan mengenai latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Membahas mengenai istilah-istilah yang berhubungan dengan pariwisata, hotel resort dan hal-hal yang berkaitan dengan spa seperti sehat, cantik dan relaks, aktivitas dan fasilitas serta studi banding Hotel Resort Spa. BAB III TINJAUAN HOTEL RESORT SPA DI KAWASAN WISATA TAWANGMANGU Menguraikan mengenai kondisi fisik dan non fisik kawasan wisata Tawangmangu, kepariwisataan kawasan wisata Tawangmangu dan hotel resort spa ditinjau dari sektor pariwisata. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Menyimpulkan dan menguraikan mengenai batasan dan anggapan yang digunakan untuk Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. BAB V PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Membahas mengenai pendekatan secara menyeluruh Program Perencanaan dan Perancangan, yaitu pendekatan aspek fungsional, pendekatan aspek kinerja, pendekatan aspek teknis, pendekatan aspek kontektual, pendekatan aspek arsitektural serta penekanan desain. BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Menguraikan mengenai konsep dasar sebagai faktor penentu dan persyaratan program perancangan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 7773 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 29 Mar 2010 13:43 |
Last Modified: | 29 Mar 2010 13:43 |
Repository Staff Only: item control page