Analisis Pertumbuhan Udang Windu (Penaeus monodon) yang Dibudidayakan bersama Rumput Laut (Gracilaria sp.) dan Kerang Hijau (Perna sp.) dengan Sistem Integrated Multi-Trophic Aquaculture (IMTA)

Itsna , Zulfa Fitriyani (2019) Analisis Pertumbuhan Udang Windu (Penaeus monodon) yang Dibudidayakan bersama Rumput Laut (Gracilaria sp.) dan Kerang Hijau (Perna sp.) dengan Sistem Integrated Multi-Trophic Aquaculture (IMTA). Undergraduate thesis, Faculty of Fisheries and Marine Sciences.

[img]
Preview
PDF - Published Version
388Kb

Abstract

Itsna Zulfa Fitriyani. 26010214140109. Analisis Pertumbuhan Udang Windu (Penaeus monodon) Yang Di budidayakan Bersama Rumput Laut (Gracilaria sp.) Dan Kerang Hijau (Perna sp.) Dengan Sistem Integrated Multi-Trophic Aquaculture (IMTA). (Sri Rejeki dan Titik Susilowati) Air sebagai media hidup biota perairan berpengaruh langsung terhadap kesehatan dan pertumbuhannya. Kualitas air menentukan keberadaan berbagai jenis organisme yang ada dalam ekosistem lingkungan budidaya,. Sistem IMTA merupakan sistem budidaya yang menggunakan komoditas dengan tingkatan trofik yang berbeda. Penggunaan sistem IMTA dapat membantu dalam menjaga keseimbangan ekosistem karena setiap spesies tertentu memiliki fungsi yang berbeda seperti karnivora, herbivora, dan filter feeder sehingga keseimbangan ekosistem mampu terjaga dengan baik. Prinsip dari sistem IMTA yaitu mendaur ulang limbah dari proses budidaya yang dihasilkan oleh spesies utama menjadi sumber energi dan nutrien bagi komoditas lainnya sehingga menghasilkan produk yang dapat dipanen dan dapat mengurangi dampak lingkungan Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perlakuan padat tebar rumput laut (Gracilaria sp.) dan kerang hijau (Perna sp.) dan mengetahui hasil RGR san SR terbaik dengan sistem IMTA. Hewan uji yang digunakan benih udang windu pada stadia PL 30. padat penebaran benih udang windu adalah 80 ekor/m 2 . Bobot benih udang windu berkisar antara 0,03-0,08 gram, Jumlah total benih udang windu adalah 2,880 ekor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan menggunakan 2 faktor, dimana faktor yang pertama terdiri dari 3 variabel dan untuk faktor kedua terdiri dari 3 variabel serta menggunakan pengulangan sebanyak 4 kali. Nilai laju pertumbuhan relatif memberikan pengaruh nyata. Nilai RGR dan SR tertinggi pada perlakuan A1B1 (rumput laut 50 gram dan kerang hijau 30 gram) 67,11±7,83%/hari. Dan nilai RGR terendah pada perlakuan A3B3 (rumput laut 150 gram dan kerang hijau 90 gram) 35,68±15,78%/hari. Sedangkan nilai terendah pada perlakuan A2B2 (rumput laut 100 gram dan kerang hijau 60 gram) sebesar 70%/hari

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > Q Science (General)
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Fisheries
ID Code:76906
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:21 Oct 2019 12:21
Last Modified:21 Oct 2019 12:21

Repository Staff Only: item control page