Hubungan Antara Perilaku Sedentari Dengan Nyeri Punggung Bawah Pada Pegawai Kantor0

Abstract

ABSTRAK Angelina Widya Santoso Hubungan Antara Perilaku Sedentari dengan Nyeri Punggung Bawah Pada Pegawai Kantor xiv + 99 Halaman + 10 Tabel + 2 Gambar + 11 Lampiran Latar Belakang: Pekerja kantor kebanyakan menghabiskan waktu 6 jam atau lebih dalam sehari dengan menetap di suatu tempat sembari menyelesaikan pekerjaan mereka. Hal ini memicu perilaku sedentari. Perilaku sedentari di Jawa Tengah cukup tinggi yaitu sebesar 23,1% dari jumlah penduduk. Sehingga menyebabkan beragam masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular, sindrom karpal tunnel, sulit tidur, dan penyakit gangguan otot rangka (Musculo Sceletal Disorder) yaitu nyeri punggung bawah11. Angka prevelensi nyeri punggung bawah di Indonesia berkisar antara 7,6% sampai 37. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian terkait “Hubungan Perilaku Sedentari dengan Nyeri Punggung Bawah Pada Pegawai Kantor”.Tujuan: Mengetahui hubungan antara perilaku sedentaridannyeripunggungbawahpadaparapegawaikantor.Metode:Penelitianini menggunakan jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah pegawai kantor Sekretariat Daerah Kota Semarang dengan kriteria inklusi Pegawai kantor yang bekerja menggunakan komputer,dimanasampeldiambildenganmenggunakanrumusslovinyaituhasilyang didapatkan sejumlah 190 pegawai. Hasil: Hasil yang diperoleh sebagian pegawai memiliki perilaku sedentari yang tinggi ≥ 6 jam 165 responden (86,8% ) dan kegiatan sedentari dilakukan ditempat kerja atau saat melakukan pekerjaan didepan komputer yaitu sebesar 32,7 % dari total keseluruhan waktu sedentari per hari. Sedangkan pegawai yang mengalami nyeri punggung bawah sebesar 164 (86,3%). Kesimpulan: Ada hubungan antara perilaku sedentari dan nyeri punggung bawah pada pegawaikantor. Kata Kunci: Perilaku sedentari, nyeri punggung bawah, pegawai kantor Daftar Pustaka: xvi (2003-2018)