REKRUTMEN ETNIS TIONGHOA DI ENAM PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN ANGGOTA DPRD PROVINSI SUMATERA UTARA PASCA-ORDE BARU (1999-2014)

Sinaga, Rudi Salam (2019) REKRUTMEN ETNIS TIONGHOA DI ENAM PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN ANGGOTA DPRD PROVINSI SUMATERA UTARA PASCA-ORDE BARU (1999-2014). PhD thesis, School of Postgraduate Faculty of Social and Political Science.

[img]
Preview
PDF - Published Version
493Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
216Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
263Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
161Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
406Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
279Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
716Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
102Kb

Abstract

Pada Pemilihan Umum (Pemilu) di era pasca-orde baru pada kontek pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terjadi peningkatan jumlah partai politik mengakomodasi etnis Tionghoa menjadi Caleg. Pada keempat Pemilu ini juga terlihat meningkatnya ekspektasi etnis Tionghoa menjadi Caleg DPRD Provinsi Sumut. Peningkatan jumlah partai mengakomodasi etnis Tionghoa menjadi Caleg DPRD Provinsi terlihat pada Pemilu tahun 1999 terdapat 2 persen (1 dari 48 partai) dengan jumlah Caleg etnis Tionghoa 1 orang. Pemilu tahun 2004 terdapat 12,5 persen (atau 3 dari 24 partai) jumlah Caleg etnis Tionghoa 3 orang. Pemilu 2009 terdapat 21 persen (atau 8 dari 38 partai nasional) jumlah Caleg etnis Tionghoa 10 orang. Pemilu 2014 terdapat 50 persen (6 dari 12 partai nasional) jumlah Caleg etnis Tionghoa 12 orang. Meningkatnya ekspektasi partai dan etnis Tionghoa pada empat Pemilu di era pasca-orde baru tidak memperlihatkan terjadinya peningkatan jumlah etnis Tionghoa yang terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Sumut dengan hasil Pemilu 2004 terpilih 1 Caleg, Pemilu 2009 terpilih 3 Caleg dan Pemilu 2014 terpilih 2 Caleg. Ditengah sistem Pemilu demokrasi yang terbuka dan pada daerah demografi yang plural mengapa keterpilihan Caleg etnis Tionghoa rendah di empat Pemilu era pasca-orde baru dalam kontek pemilihan anggota DPRD Provinsi Sumut. Disertasi ini mengambil posisi untuk menganalisis rekrutmen Caleg etnis Tionghoa di enam partai politik pada pemilihan anggota DPRD Provinsi Sumut di era pasca-Orde Baru (Pemilu tahun 1999, 2004, 2009 dan 2014) dan mengapa keterpilihan Caleg etnis Tionghoa rendah menjadi anggota DPRD Provinsi Sumut. Disertasi ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Data didapatkan melalui wawancara, studi pustaka dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman. Hasil penelitian disertasi ini mendapatkan temuan bahwa rekrutmen Caleg etnis Tionghoa di enam partai politik berlangsung di secara serimonial dengan tiga pendekatan 1) ideologis, 2) elitis dan 3) pragmatis. Rendahnya keterpilihan Caleg etnis Tionghoa di daerah pemilihan yang plural dengan sistem demokrasi terbuka dikarenakan beberapa sebab yaitu: 1) keterbatasan figur dikalangan etnis Tionghoa yang memenuhi kriteria kelayakan pada konsep Norris (2006), 2) akseptabilitas (daya keberteriman pemilih terhadap Caleg di Dapil) yang dipengaruhi dua sebab yaitu: a) kendala sejarah dan b) eksklufitas kehidupan sosial etnis Tionghoa, 3) Heterogenitas etnis Tionghoa, 4) Persaingan ketat di Dapil dan 5) Perilaku transaksional yang cenderung tidak loyal di antara Caleg dengan pemilih. Kata kunci: Partai Politik, Etnis Tionghoa, Calon Legislatif, Rekrutmen, Pasca-Orde Baru.

Item Type:Thesis (PhD)
Subjects:H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Social Science
ID Code:76069
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:05 Sep 2019 14:14
Last Modified:05 Sep 2019 14:14

Repository Staff Only: item control page