STUDI KEMAMPUAN SELF PURIFICATION PADA SUNGAI GARANG DITINJAU DARI PARAMETER DISSOLVED OXYGEN (DO) DAN BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND (BOD) (Studi Kasus: Segmen Kelurahan Manyaran – Kelurahan Cabean, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang)

Abstract

ABSTRAK Studi Kemampuan Self Purification Pada Sungai Garang Ditinjau Dari Parameter Dissolved Oxygen (DO) Dan Biochemical Oxygen Demand (BOD) (Studi Kasus : Segmen Kelurahan Manyaran – Kelurahan Cabean, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang) Yola Indah Hastuti, Ika Bagus Priyambada, Junaidi Sungai Garang merupakan sungai yang memiliki panjang aliran 21,129 km dan luas DAS 213,2413568 km2 yang bersumber dari Kabupaten Semarang menuju hingga Laut Jawa dengan melewati Kabupaten Kendal dan Kota Semarang. Pemanfaatan lahan sekitar Sungai Garang berupa pemukiman dan industri yang bisa menimbulkan permasalahan lingkungan seperti terkontaminasinya air sungai yang dihasilkan oleh adanya aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berasal dari kegiatan rumah tangga maupun dalam kegiatan industri. Kemampuan badan air untuk memurnikan dirinya sendiri dari bahan organik, nutrisi tanaman, dan bahan pencemar lainnya yang dilakukan oleh aktivitas biologis mikroorganisme dalam perairan ini disebut self purification. Dalam melakukan penguraian bahan organik ini mikroorganisme memerlukan oksigen terlarut atau DO yang berguna sebagai sumber fotosintesis. Jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme dalam dekomposisi bahan organik ini merupakan pengertian dari BOD. Dalam pengambilan sampling dilakukan segmentasi berdasarkan tata guna lahan yang berawal dari Kelurahan Manyaran sampai dengan Kelurahan Cabean, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Pada segmentasi ini, tata guna lahan sebagian besar diperuntukkan untuk pemukiman dan kegiatan industri. Perhitungan self purification dilakukan dengan metode Streeter-Phelps yang terbatas pada fenomena proses pengurangan oksigen terlarut (deoksigenasi) dan proses peningkatan oksigen terlarut (reaerasi). Hasil permodelan menunjukkan bahwa di titik 1, 2 dan 3 berurutan untuk nilai laju deoksigenasi (K) yaitu 0,27/hr; 0,26/hr; 0,27/hr dan laju reaerasi (R) yaitu 0,63/hr; 0,63/hr; 0,63/hr serta konstanta self purification (fs) di segmen 1 dan 2 sebesar 2,35 dan 2,36. Dari hasil ini menggambarkan belum terjadi zona pemulihan di segmen 1 maupun segmen 2. Kata kunci: Sungai Garang, Self purification, DO, BOD, Streeter-Phelps