Studi Kinerja Pelayanan dan Optimasi Frekwensi pada Jaringan Trayek Bis Kota Standard dan Bis Kota Sedang di Kota Semarang

WAHYUDI, WAHYUDI Studi Kinerja Pelayanan dan Optimasi Frekwensi pada Jaringan Trayek Bis Kota Standard dan Bis Kota Sedang di Kota Semarang. Simposium 4 - Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi .

[img]
Preview
PDF (Studi Kinerja Pelayanan dan Optimasi Frekwensi pada Jaringan Trayek Bis Kota Standard dan Bis Kota Sedang di Kota Semarang) - Published Version
1709Kb

Abstract

Makalah ini membahas mengenai kinerja angkutan publik moda bis kota standard dan bis kota sedang dikota Semarang dan upaya mengoptimumkan sumber daya yang ada, sehingga didapatkan kinerja pelayanan yang memadai, baik bagi operator maupun bagi publik pengguna. Dalam penelitian ini yang dilakukan adalah identifikasi kinerja angkutan publik bis kota standard dan bis kota sedang di kota Semarang, ditinjau dari tingkat efektifitas dengan indikator aksesibilitas, kerapatan, kecepatan rata-rata dan headway-ftekwensi. Sedangkan tingkat efisiensi pelayanan diidentifikasi dengan indikator keterjangkauan, kelayakan, utilisasi, tingkat operasi, dan faktor muat penumpang. Dari identifikasi kinerja tersebut, didapatkan gambaran mengenai pelayanan angkutan publik bis kota, dan dengan prasarana yang ada dioptimasi frekwensinya dengan memasukkan nilai waktu penumpang yang terbuang selama alcses dengan angkutan publik, yang sebenarnya sangat berharga untulc memenuhi kebutuhan sosialnya. Secara umum basil penelitian ini menunjukkan bahwa, kinerja angkutan um.um moda bis standard clan bis sedang di kota Semarang dapat digambarkan sebagai berikut : Aksesibilitas mencapai jaringan trayek bis kota cukup baik, namun ada dua kecamatan yang termasuk daerah terbangun untulc lahan pemukiman yaitu Pedunmgan dan Tembalang belum semua lahan pemukiman terlayani. Kecepatan perjalanan rata-rata sudah cukup memadai, bahkan lebih besar dari standar World Bank 10-12 Km/Jam. Frekwensi dan headway, untulc moda bis sedang ± 90 % clan bis standard ± 50 % dari rute yang diteliti, faktor muat penumpang lebih besar dari nilai tengah 0.70. Utilisasi (Km-kendaraan/hari), 80 % dari rute yang diteliti sudah sesuai dengan standar World Bank 230-260 Km/hari, maupun standar DLLAJR 200 Km/hari. Tarifyang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Rp 600,- rata-rata per penumpang atau Rp.50,- per pop-km, sebenarnya sudah layak, karena menurut perhitungan tariftanpa keuntungan operator untulc semua rute yang diteliti Rp.814,- rata-rata per penumpang atau Rp.108,- per pnp-km untulc bis standard. Sedangkan untulc bis sedang Rp.315,- rata-rata per penumpang atau Rp. 40,- per pnp-km, sehingga teoritis sebenarnya untulc bis standard pengguna sudah menikmati subsidi. Bila memasukkan nilai waktu, maka tarif bis standard menjadi Rp.940,- rata-rata per penumpang atau Rp. 125,- per pnp-km. Sedangkan untulc bis sedang Rp.596,- rata-rata per penumpang atau Rp. 77,- per pnp-km. Perhitungan tersebut dengan asumsi tingkat operasi 75 % untulc bis standard dan 90 % bis sedang, dengan masa pengembalian modal 5 tahun. Kata kunci : identifikasi kinerja, gambaran pelayanan angkutan publik, optimasi frekwensi, aksesibili­tas, tarif

Item Type:Article
Subjects:T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering
Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering
ID Code:75934
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:29 Aug 2019 11:13
Last Modified:29 Aug 2019 11:19

Repository Staff Only: item control page