KINERJA ECPAT (END CHILD PROSTITUTION, CHILD PORNOGRAPHY AND TRAFFICKING OF CHILDREN FOR SEXUAL PURPOSES) DALAM MENANGANI PERDAGANGAN SEKS ANAK DI KAMBOJA

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ECPAT dalam menangani isu perdagangan seks anak di Kamboja. Kamboja merupakan salah satu negara termiskin di Asia dan industri seks anak merupakan bisnis yang sangat berkembang di Kamboja. Kamboja terkenal sebagai salah satu tujuan bagi wisatawan seks anak dari negara-negara Asia dan Barat. Popularitas Kamboja sebagai tujuan wisata seks anak ini dapat dikaitkan dengan beberapa faktor, yakni faktor sejarah, kebudayaan, kemiskinan, korupsi dan lemahnya penegakan hukum. Meskipun dilarang oleh undangundang, industri seks yang melibatkan anak-anak masih merajalela di penjuru Kamboja, terutama di tempat-tempat wisata. Untuk mengatasi permasalahan perdagangan seks anak di Kamboja, Pemerintah Kamboja juga bekerjasama dengan ECPAT, yakni sebuah organisasi non-pemerintah yang berfokus dalam menghapuskan Eksploitasi Seksual Komersial Anak. Namun, jumlah anak yang diperdagangkan untuk memenuhi permintaan industri pariwisata seks di Kamboja masih terus berkembang. Permasalahan tersebut akan di analisis menggunakan pendekatan liberalisme, konsep organisasi internasional dan kinerja organisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan cara menggambarkan permasalahan perdagangan seks anak yang ditujukan untuk memenuhi permintaan industri pariwisata seks di Kamboja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perdagangan seks anak di Kamboja masih berkembang meskipun sudah ada upaya dari Pemerintah Kamboja dan ECPAT, karena adanya faktor eksternal yang menghambat kinerja ECPAT, yaitu tingkat korupsi yang masih terbilang tinggi di Kamboja. Hal tersebut menyebabkan upaya yang dilakukan ECPAT dalam memberantas perdagangan seks anak di Kamboja tidak dapat berjalan secara efektif.