PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI POLLARD YANG DIOLAH TERHADAP PERKEMBANGAN ORGAN LIMFOID AYAM KAMPUNG UMUR 7 MINGGU

Abstract

Penelitian bertujuan mengkaji pengaruh penggunaan pollard terolah terhadap perkembangan organ limfoid ayam kampung. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro mulai bulan Mei – Agustus 2017. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang pengolahan pollard, serta pengaruhnya terhadap bobot organ timus, bursa fabricius dan limfa. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (T0 = pakan BR sebagai kontrol negatif, T1 = pakan dengan pollard tak terolah, T2 = pakan dengan pollard terolah secara fisik, T3 = pakan dengan pollard terolah secara fisik dan biologi) dan 4 ulangan. Parameter yang diamati adalah bobot organ timus, bursa fabricius dan limfa. Data dianalisis menggunakan analisis of variance (ANOVA) dan dilanjutkan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penggunaan pollard terolah berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot bursa fabricius dan limfa, akan tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot timus. Respon imun humoral yang diperantarai oleh bursa fabricius dan respon imun seluler yang diperantarai oleh timus pada penelitian, diduga tidak diaktifkan karena tidak adanya zat toksik pada pollard. Organ limfa sebagai tempat berkumpulnya limfosit B dari bursa fabricius dan limfosit T dari timus memiliki tingkat kepekaan terhadap antibiotik yang terdapat pada pakan komersial dan bakteri asam laktat dalam pakan pollard yang diolah fisik dan biologi yang dapat memacu aktivitasnya dalam membentuk antibodi. Simpulan penelitian adalah penggunaan pakan pollard yang diolah fisik dan biologi mampu meningkatkan imunitas ayam, terlihat dari bobot organ limfa dan timus dapat menyamai pakan komersial.