Pengaruh Peer Support Program terhadap Manajemen Diri Pasien Penyakit Ginjal Tahap Akhir yang Menjalani Hemodialisis

Abstract

Kemampuan manajemen diri pasien hemodialisis terhadap pembatasan cairan, diet, pengobatan dan kehadiran pada sesi hemodialisis merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan terapi hemodialisis. Sebanyak 46,7-49% pasien hemodialisis memiliki manajemen diri yang kurang baik. Upaya peningkatan manajemen diri pasien hemodialisis pada penelitian sebelumnya dilakukan oleh tenaga kesehatan, sedangkan peer support program dilakukan oleh pasien yang menjadi peer leader. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peer support program terhadap manajemen diri pada pasien penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) yang menjalani hemodialisis. Penelitian ini menggunakan quasi-experimental design. Sampel diambil secara consecutive sampling dengan jumlah 32 orang pada kelompok intervensi dan 33 orang pada kelompok kontrol sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Intervensi peer support program diberikan melalui dukungan informasi, dukungan emosional dan hubungan timbal balik dalam kelompok yang terdiri dari 10-12 orang untuk berbagi pengalaman terkait manajemen diri. Intervensi dilakukan selama 6 kali dan masing-masing sesi berlangsung selama 30-45 menit. Data diperoleh melalui hemodialisis self-management instrument (HDSMI) dan dianalisa menggunakan uji pairedsample t-test dan independent-sample t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah intervensi peer support program, nilai rata-rata manajemen diri pada kelompok intervensi meningkat dari 79,47 (±7,919) menjadi 90,75 (±7,089), dan pada kelompok kontrolmeningkat dari 81,88 (±8,291) menjadi 82,12 (±7,692). Terdapat perbedaan peningkatan manajemen diri antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah diberikan intervensi dengan p<0,001. Peer support program berpengaruh terhadap peningkatan manajemen diri pada pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisis. Peer support program dapat diperkenalkan sejak awal pada pasien PGTA yang menjalani hemodialisis, sehingga pasien dapat mengetahui manajemen perawatan diri pasien yang lebih lama.