PENGARUH RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP EARNING PER SHARE (Studi Empiris pada Perusahaan Otomotif dan Komponennya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016)

Abstract

Earning Per Share merupakan patokan yang digunakan oleh investor untuk melihat apakah perusahaan beroperasi dengan baik atau tidak. Perusahaan sub sektor otomotif dan komponennya yang terdaftar di BEI periode 2014-2016 memiliki Earning Per Share yang sebagian besar mengalami penurunan di tahun 2015, namun mengalami kenaikan kembali di tahun 2016. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh rasio solvabilitas (DAR dan DER) dan rasio profitabilitas (ROA dan ROE) terhadap Earning Per Share. Data yang digunakan yaitu data primer dari laporan keuangan yang diolah kembali. Menggunakan sampling purposive dengan total sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 30 yang terdiri dari 10 perusahaan x 3 tahun. Metode analisis menggunakan regresi linier dan signifikansi menggunakan SPSS versi 21. Hasil dan pembahasan : Rasio solvabilitas : DAR sebagian kecil di bawah reratanya dan DER sebagian besar di bawah reratanya. DAR terendah sebesar 0,20 dan tertinggi sebesar 0,89. DER terendah sebesar 0,20 dan tertinggi sebesar 8,26. Rasio profitabilitas : ROA sebagian besar dibawah reratanya dan ROE sebagian kecil dibawah reratanya. ROA terendah sebesar -0,13 dan tertinggi sebesar 0,24. ROE terendah sebesar -1,24 dan tertinggi sebesar 0,37. DAR berpengaruh terhadap EPS dengan signifikasi (0,004 < 0,05) dan koefisien regresi (-1421,636). DER berpengaruh terhadap EPS dengan signifikasi (0,000 < 0,05) dan koefisien regresi (-307,897). ROA berpengaruh terhadap EPS dengan signifikasi (0,000 < 0,05) dan koefisien regresi (4085,808). ROE berpengaruh terhadap EPS dengan signifikasi (0,000 < 0,05) dan koefisien regresi (1783,304). Kesimpulan dan saran : Rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share dengan nilai Fhitung > Ftabel atau (14,184 > 2,759) dan signifikasi 0,000 < 0,05). Perusahaan sebaiknya memanfaatkan dana pinjaman lebih efektif untuk mendorong operasional agar laba perusahaan semakin meningkat.