ARAHAN PENGEMBANGAN RTH PUBLIK BERBASIS PARIWISATA DI KAWASAN TAMAN SUNGAI BANJIR KANAL BARAT

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan Kota Semarang sebagai kota metropolitan berpengaruh terhadap peningkatan lahan terbangun dan menurunnya luas ruang terbuka hijau (RTH). RTH di Kota Semarang pada tahun 2017 sudah memenuhi standar yaitu 52% atau 19.432 Ha dari luas wilayah, akan tetapi untuk presentase RTH publik hanya sebesar 9%. Oleh karena itu saat ini Pemerintah Kota Semarang berupaya untuk meningkatkan presentase RTH publik agar mencapai standar 20%. Selain meningkatkan penyediaan RTH publik, Pemerintah Kota Semarang juga berupaya meningkatkan sektor pariwisata Kota Semarang, hal tersebut dipengaruhi oleh peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Kota Semarang. Berdasarkan hal tersebut Pemerintah Kota Semarang mendorong adanya upaya peningkatan RTH publik yang sekaligus menjadi pariwisata di Kota Semarang. Salah satu pengembangan RTH publik yang juga menjadi pariwisata yaitu di kawasan Taman Sungai Banjir Kanal Barat Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menentukan prioritas arahan pengembangan RTH publik yang sekaligus menjadi pariwisata di Kota Semarang. Agar dapat mencapai tujuan penelitian tersebut, maka diperlukan metode pengumpulan data dan metode analisis data yang tepat dan sesuai. Metode pengumpulan data yang dilakukan terdiri dari metode pengumpulan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data sekunder meliputi telaah dokumen dan telaah data instansi, sedangkan untuk pengumpulan data primer meliputi wawanc ara, observasi, kuesioner pengunjung menggunakan teknik simple random sampling dan kuesioner AHP menggunakan purposive sampling Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Sedangkan alat analisis yang digunakan yaitu Analitycal Hierarchy Process (AHP), yang memuat tujuan, kriteria serta alternatif dalam arahan pengembangan RTH publik berbasis pariwisata di kawasan Taman Sungai Banjir Kanal Barat. Analisis AHP menggunakan kuesioner purposive sampling dengan responden Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Semarang yang paham terkait pengembangan kawasan Taman Sungai Banjir Kanal Barat. Berdasarkan hasil analisis menggunakan software expert choice, diperoleh hasil bahwa prioritas utama kriteria arahan pengembangan yaitu peningkatan atraksi atau daya tarik wisata dengan bobot 0,417, prioritas kedua yaitu peningkatan lembaga pengelola wisata dengan bobot 0,328, prioritas ketiga yaitu peningkatan sarana dan prasarana dengan bobot 0,179 dan prioritas keempat yaitu peningkatan aksesibilitas dengan bobot 0,076. Prioritas alternatif pada kriteria peningkatan atraksi atau daya tarik wisata yaitu penyediaan sarana wisata air dengan bobot 0,372. Prioritas alternatif pada kriteria peningkatan aksesibilitas yaitu peningkatan kualitas transportasi umum dengan bobot 0,486. Prioritas alternatif pada kriteria peningkatan sarana dan prasarana yaitu penyediaan tempat parkir dengan bobot 0,361. Prioritas alternatif pada kriteria peningkatan lembaga pengelola wisata yaitu peningkatan koordinasi pemerintah kota dengan BBWS Pemali Juana dengan bobot 0,689. Sedangkan prioritas arahan pengembangan alternatif dari semua kriteria yaitu penyediaan sarana wisata air dengan bobot penilaian sebesar 0,185 Kata Kunci: RTH Publik, Pariwisata, Arahan Pengembangan, Kawasan Banjir Kanal Barat, AHP