ANALISA PEMIKIRAN POLITIK MAHATMA GANDHI TENTANG AHIMSA DAN SATYAGRAHA TERHADAP KEKERASAN STRUKTURAL DI INDONESIA

Franky, Franky (2019) ANALISA PEMIKIRAN POLITIK MAHATMA GANDHI TENTANG AHIMSA DAN SATYAGRAHA TERHADAP KEKERASAN STRUKTURAL DI INDONESIA. Undergraduate thesis, Faculty of Social and Political Sciences.

[img]
Preview
PDF - Published Version
381Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
191Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
225Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
164Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
258Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
33Kb

Abstract

Kekerasan struktural adalah kekerasan yang terjadi secara halus dan tidak terlihat dengan jelas tetapi berurusan dengan hidup orang banyak. Seperti misalnya korupsi, intoleransi agama, dan peredaran narkoba dilapas. Kekerasn struktural kerap kali diterapkan pemerintah Indonesia secara tidak sadar melaluii kebijakan-kebijakannya.Untuk mengatasi hal itu, ada seorang tokoh yang sepanjang riwayat hidupnya selalu berhadapan dengan segala macam kekerasan. Gandhi adalah seorang tokoh perjuangan anti kekerasan dari India yang selalu memengankan perjuangan dengan tanpa kekerasan. Hidup Gandhi diabdikan kepada pelayanan masyarakat. Gandhi melawan berbagai macam kekerasan, termasuk kekerasan struktural yang berbentuk kekerasan agama.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa dan memaparkan kembali pemikiran poltik Mahatma Gandhi terhadap kekerasan struktural berupa kekerasan agama di Indonesia . Penelitian ini menggunakan metode penelitian desktiptif dan juga studi pustaka.Tipe Penelitian studi pustaka yaitu mengumpulkan bahan-bahan dalam bentuk karya-karya tulisan tangan Gandhi dan mengorganisasikannya informasi-informasi yang terkait dengan sasaran penelitian.Setelah melakukan hal tersebut, analisis dilakukan secara mendalam dan komprehensif untuk menarik sebuah kesimpulan. Dalam memperoleh data, peneliti melakukan pengumpulan karya-karya Gandhi Hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwasanya pemikiran politik Mahatma Gandhi tentang Ahimsa dan Satyagraha memiliki beberapa kecocokan apabila diterapkan dalam menghadapi kekerasan struktural berupa kekerasan agama di Indonesia.Karena pemikiran politiknya lahir dari beberapa kondisi yang mirip dengan kondisi di Indonesia.Dalam perjuangannya Gandhi sedikit banyak telah mencontokan perjuangan anti kekerasan melawan kekerasan yang menghasilkan kemenangan bagi pejuang anti kekerasan. Beberapa sudut pandang dan pemikiran yang disarankan kepada pemerintah Indonesia adalah melihat kembali cara pandangnya dalam melihat masyarakat, lebih terbuka dengan perbedaan, dan turun aktif membantu masyarakat dalam menghadapi kekerasan struktural.Bukan malah memberikan legitimasi pada kekerasan struktural.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:J Political Science > JA Political science (General)
Divisions:Faculty of Social and Political Sciences > Department of Government Science
ID Code:75260
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:26 Aug 2019 08:24
Last Modified:26 Aug 2019 08:24

Repository Staff Only: item control page