Faktor-Faktor Manuver Politik Qatar dalam Penguatan Aliansi dengan Iran Pasca Kasus Krisis Diplomatik Qatar tahun 2017

Sukma Bintang, Cahyani (2019) Faktor-Faktor Manuver Politik Qatar dalam Penguatan Aliansi dengan Iran Pasca Kasus Krisis Diplomatik Qatar tahun 2017. Undergraduate thesis, Faculty of Social and Political Sciences.

[img]
Preview
PDF - Published Version
658Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
450Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
1349Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
1105Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
58Kb

Abstract

Krisis Diplomatik tahun 2017 silam menimpa salah satu negara kecil kaya raya di Teluk Persia yaitu Qatar. Krisis diplomatik tersebut terjadi atas tuduhan pro terorisme dan pro Iran kepada Qatar yang dilanjutkan dengan blokade dan pemutusan hubungan diplomatik. Hal tersebut dilakukan oleh tiga negara tetangganya sendiri yaitu Arab Saudi, UEA, Bahrain ditambah Mesir, negara yang jauh dari Teluk Persia namun bermasalah dengan Qatar. Keempatnya tergabung dalam satu koalisi penentang Qatar yang dijuluki sebagai kuartet anti Qatar. Upaya resolusi telah beberapa kali dilakukan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di dalam badan Dewan Keamanan Teluk (GCC) ini, namun gagal, termasuk mediasi yang dilakukan oleh pemimpin GCC pada saat itu, Kuwait. Upaya resolusi hanya menyisakan 13 tuntutan dari kuartet yang dinilai melukai kemerdekaan dan kedaulatan Qatar, terutama tuntutan untuk menutup Al Jazeera, memutuskan hubungan dengan Ikhwanul Muslimin dan juga Iran. Yang menjadi masalah kemudian adalah Qatar menolak untuk memenuhi 13 tuntutan tersebut namun memperkuat hubungan dengan Iran dan mengembalikan hubungan diplomatik penuh disegala bidang dengan Iran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi alasan pendorong Qatar memilih langkah untuk melakukan manuver politik dengan memperkuat aliansinya dengan Iran daripada memulihkan hubungan diplomatik dengan kuartet dengan memenuhi 13 tuntutannya. Argumen utama dalam penelitian ini percaya bahwa Qatar sebagai negara kecil yang terhimpit konflik dengan negara-negara kuartet yang kuat menyebabkan ketimpangan power sehingga Qatar memperkuat aliansi dengan Iran untuk menambah power nya dalam menghadapi ancaman kuartet. Penelitian ini dianalisis menggunakan konsep bandwagoning dalam kerangka balance of power neo-realis dengan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan studi pustaka dan wawancara dalam pengumpulan data. Penguatan aliansi Qatar dengan Iran akan dijelaskan melalui empat faktor yang ditemukan berdasarkan analisis teori, diantaranya : faktor keamanan, faktor inefisiensi GCC, faktor Trump, dan faktor LNG. Hasilnya, dalam krisis diplomatik Qatar tahun 2017, Bandwagon dengan Iran merupakan cara yang strategis untuk memutar keadaan Qatar sampai mengantarkannya ke tahap survive. Bersama Iran, Qatar berhasil meningkatkan power nya untuk menghadapi ancaman kuartet dan bertahan dalam struktur regional.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:J Political Science > JZ International relations
Divisions:Faculty of Social and Political Sciences > Department of International Relations
ID Code:75252
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:09 Aug 2019 08:43
Last Modified:09 Aug 2019 08:43

Repository Staff Only: item control page