SENJAYA, Ihsan Wira and Sunarsih, Sunarsih (2019) MODEL SISTEM DINAMIK PENGENDALIAN KONVERSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN MAGELANG. Masters thesis, School of Postgraduate.
| PDF 384Kb | |
| PDF 211Kb | |
| PDF 421Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 466Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 950Kb | ||
| PDF 91Kb | |
| PDF 170Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 1988Kb |
Abstract
Lahan sawah merupakan sumber daya utama dalam pemenuhan komoditas pangan utama yakni padi di Indonesia. Dengan pertambahan jumlah penduduk sekarang ini, lahan sawah menjadi terancam terkonversi untuk kepentingan non pertanian. Selain itu, didorong juga oleh kebutuhan ekonomi sehingga lahan sawah dijual yang berpeluang terjadi konversi lahan nantinya. Pendapatan dari hasil lahan sawah belum bisa memenuhi kebutuhan petani tersebut. Candi Borobudur telah menjadi objek wisata nasional maupun internasional, sehingga berdampak terhadap daerah sekitarnya untuk melakukan konversi lahan pertanian menjadi bangunan dan destinasi- destinasi wisata baru seperti taman bunga. Dalam periode 2013-2017 terjadi konversi lahan sawah mencapai rata-rata 52,75 ha/tahun. Oleh karena itu, sebagai Kabupaten Penyangga Beras Nasional, Lahan sawah di Kabupaten Magelang perlu dilindungi supaya tetap memiliki ketersediaan beras yang cukup. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik petani padi sawah, membangun model sistem dinamik konversi lahan sawah di Kabupaten Magelang dan melakukan skenario perlakuan pada hasil model, sehingga memperoleh beberapa kebijakan yang bisa diterapkan untuk mengendalikan konversi lahan sawah tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis sistem dinamik untuk memahami perilaku/interaksi persoalaan konversi lahan sawah dan mengetahui keadaan masa mendatang. Adanya skenario kebijakan terhadap model sistem dinamik yang diperoleh dapat memberikan pilihan dalam menentukan skenario kebijakan yang cocok untuk permasalahan tersebut. Hasil simulasi menunjukkan bahwa konversi lahan sawah akan terus terjadi sampai tahun 2030 dengan jumlah konversi mencapai 2981,47 ha dengan surplus ketersediaan beras sebanyak 119.063,74 ton. Konversi lahan sawah juga mengakibatkan kerugian jasa lingkungan sebesar Rp. 173 milyar pada tahun 2030. Skenario kebijakan dilakukan dengan mengurangi konversi lahan sawah dan meningkatkan indeks pertanaman mampu menekan jumlah konversi sampai tahun 2030 menjadi 2060,32 ha dengan skenario optimis dan mencapai 2520,89 ha dengan skenario moderat. Ketersediaan beras pada tahun 2030 mencapai 133.509,52 ton dan 148.257,43 ton untuk skenario moderat dan optimis secara berturut-turut. Total kerugian jasa lingkungan akibat konversi lahan sawah mengalami penurunan masing-masing mencapai Rp. 146 milyar (skenario moderat) dan Rp. 119 milyar( skenario optimis) pada tahun 2030. Kata kunci : konversi lahan sawah, sistem dinamik, jasa lingkungan, simulasi, skenario, kabupaten Magelang Paddy fields are the main resource in fulfilling the main food commodities, namely rice in Indonesia. With the current population growth, paddy fields are threatened with conversion to non-agricultural interests. Besides that, it was also driven by economic needs so that paddy fields were sold which had the chance of land conversion later. The income from the results of paddy fields has not been able to meet the needs of these farmers. Borobudur Temple has become a national and international tourist attraction, so it has an impact on the surrounding area to change agricultural land into buildings and new tourist destinations such as flower gardens. In the period 2013-2017 there was an conversion of paddy fields to an average of 52.75 ha / year. Therefore, as a National Rice Support Regency, paddy fields in Magelang Regency need to be protected so that they still have sufficient rice availability. The purpose of this study was to determine the characteristics of paddy fields farmers, to build a dynamic system model of conversion of paddy fields in Magelang Regency and to carry out treatment scenarios on the model results, so as to obtain some policies that could be applied to control the conversion of paddy fields. This study uses dynamic system analysis to understand the behavior/ interaction of the problem of conversion of paddy fields and knowing future conditions. The existence of a policy scenario for the dynamic system model obtained can provide an option in determining a policy scenario that is suitable for. Simulation results show that the conversion of paddy fields will continue to occur until 2030 with the number of conversions reaching 2981.47 ha with a surplus of rice availability of 119,063.74 tons. Conversion of paddy fields also causes a loss of environmental services of Rp. 173 billion in 2030. The policy scenario is carried out by reducing the conversion of paddy fields and increasing cropping indexes capable of reducing the number of conversions until 2030 to 2060.32 ha with an optimistic scenario and reaching 2520.89 ha with a moderate scenario. The availability of rice in 2030 reached 133,509.52 tons and 148,257.43 tons for moderate and optimistic scenarios respectively. The total loss of environmental services due to conversion of paddy fields has decreased to Rp. 146 billion (moderate scenario) and Rp. 119 billion (optimistic scenario) in 2030. Keywords : paddy fields conversion, system dynamic, environmental services, simulation, scenarios, Magelang regency.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | konversi lahan sawah, sistem dinamik, jasa lingkungan, simulasi, skenario, kabupaten Magelang |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | School of Postgraduate > Master Program in Environmental Science |
ID Code: | 74926 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 31 Jul 2019 09:45 |
Last Modified: | 31 Jul 2019 09:45 |
Repository Staff Only: item control page