Gambaran Tingkat Depresi Pada Pasien Gagal Jantung di Semarang

Abstract

ABSTRAK Gagal jantung merupakan penyakit pandemik yang mempengaruhi orang di dunia. Prevalensi gagal jantung akan meningkat 46% hingga tahun 2030. Pasien gagal jantung sering mengalami rawat inap ulang akibat kekambuhan. Proses rehospitalisasi dan pengobatan yang lama dapat menimbulkan berbagai masalah seperti fisik, sosial, dan psikologis. Kondisi seperti ini, menyebabkan pasien mengalami cemas dan stres psikologis. Stres yang berlangsung lama dapat membebani pikiran dan melemahkan daya tahan tubuh. Seseorang yang tidak dapat bertahan terhadap stres maka akan muncul depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat depresi pada pasien gagal jantung yang dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Metode penelitian diskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampling adalah tehnik non probabilitysampling.Jumlah sampel sebanyak 70 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner Beck Depression Inventory (BDI-II). Hasil penelitian menunjukkan pasien gagal jantung di rawat inap ruang Elang RSUP Dr. Kariadi Semarang berjumlah 48,6% mengalami depresi tingkat sedang, 24,3% mengalami depresi tingkat ringan, 18,6 % mengalami depresi tingkat berat. dan 8,6% tidak mengalami depresi. Gejala depresi yang menunjukkan skala 3 adalah perasaan bersalah, kesedihan, perasaan dihukum, mengkritik diri, menangis, gelisah, sulit mengambil keputusan, kehilangan gairah seksual, kehilangan tenaga, perubahan pola tidur dan kelelahan. Hasil penelitian ini diharapkan perawat dapat mengidentifikasi tingkat depresi pada pasien gagal jantung sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan dengan tepat. Kata Kunci: Depresi, Gagal Jantung