DUKUNGAN SOSIAL PADA IBU DEPRESI POSTPARTUM DI WILAYAH PESISIR: STUDI FENOMENOLOGI

Abstract

Latar Belakang: Depresi postpartum merupakan tanda gejala depresi yang terjadi 2 minggu sampai 1 tahun pada Ibu setelah melahirkan. Prevalensi depresi postpartum terjadi sekitar 10-20% pada wanita setelah melahirkan. Kurangnya dukungan dari suami menjadi salah satu faktor terjadinya depresi postpartum. Di daerah pesisir Pati, Ibu kurang mendapatkan dukungan karena suami pergi melaut dalam jangka waktu lama dan sulit dihubungi. Penelitian tentang dukungan sosial pada keadaan tersebut masih terbatas. Tujuan: Menggali pengalaman dukungan sosial pada ibu dengan depresi postpartum di daerah pesisir. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Empat partisipan dalam penelitian ini merupakan Ibu primipara yang berasal dari pesisir Pati. Data yang didapatkan dengan wawancara mendalam pada Ibu yang memiliki skor EPDS (Edinburg Postpartum Depression Scale) lebih dari atau sama dengan 10. Hasil: Hasil penelitian terdiri dari delapan tema yaitu, melakukan peran mengasuh anak, dukungan instrumental yang didapat, dukungan informasional yang didapat, dukungan emosional yang didapat, sumber dukungan sosial, harapan terhadap orang lain selama mengasuh anak, harapan terhadap suami selama mengasuh anak, koping yang dilakukan ibu. Kesimpulan: Penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial yang didapatkan Ibu depresi postpartum belum optimal. Ibu masih mengeluhkan dukungan instrumental dan emosional yang didapat. Sebaiknya Ibu mencari alternatif sumber dukungan dari orang terdekat ketika sumber yang didapat belum optimal. Kata kunci: depresi postpartum, dukungan sosial