PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH ( KOTAKU ) MENURUT UNDANG – UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DI KOTA SEMARANG

Abstract

Pelaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) merupakan pelaksanaan program yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menangani pengentasan wilayah kumuh di seluruh Indonesia. Program KOTAKU dibentuk pada tahun 2016 yang telah disahkan dan dimuat dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Cipta Karya No. 40 Tahun 2016 yang pelaksanaanya akan dimulai pada tahun 2017 hingga tahun 2021.Kota Semarang merupakan salah satu daerah yang menjadi sasaran program KOTAKU karena masih banyak didapati permasalahan kumuh, diantaranya permukiman kumuh di sisi Utara Kota Semarang atau di bagian pesisir pantai tepatnya di kelurahan Tanjung Mas, kelurahan Bandarharjo, kelurahan Panggung Kidul, kelurahan Kuningan, dan kelurahan Dadapsari. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa mengenai program kota tanpa kumuh (KOTAKU) menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 di Kota Semarang dan peraturan perundangan lain terkait pelaksanaan program KOTAKU, serta menjelaskan kendala dan upaya yang dihadapi Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Semarang dalam melaksanakan program KOTAKU di Kota Semarang. Penulisan hukum ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Metode pengumpulan data menggunakan data dari hasil studi kepustakaan dan wawancara. Metode analisis data berupa data informasi yang kemudian dianalisa menggunakan analisa kualitatif. Metode penyajian data secara sistematis dalam penulisan skripsi. Hasil yang diperoleh penelitian ini dalam menganalisa pelaksanaan program KOTAKU oleh Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Semarang adalah telah ditetapkanya lokasi wilayah perumahan dan permukiman kumuh Kota Semarang yang telah disahkan melalui SK Walikota Semarang No. 050/801/2014, wilayah tersebut antara lain Kecamatan Tugu, Genuk, Semarang Barat, Semarang Tengah, Semarang Timur, Semarang Utara, Candisari, Pedurungan, Semarang Selatan, Tembalang, Gayamsari, Mijen, Banyumanik, Gunungpati, dan Ngaliyan. Merencanakan strategi dan arah program KOTAKU yang mengacu pada rencana tata ruang wilayah Kota Semarang, serta kegiatan pengembangan dan pembangunan infrastruktur perumahan dan kawasan permukiman. Kendala yang dihadapi oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang dalam pelaksanaanya antara lain cuaca yang tidak dapat diprediksi sehingga menghambat proses pembangunan, tenaga atau sumber daya manusia, serta waktu pengerjaan yang kondisional. Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah untuk Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman agar secara rutin dan berkala memantau sejauh mana progres sudah berjalan demi kelancaran program KOTAKU.