KAJIAN TENTANG PENGGUNAAN KETERANGAN AHLI HUKUM PIDANA DALAM PRAKTIK PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA

Abstract

Proses peradilan pidana pada dasarnya adalah suatu aktifitas penegakan hukum yang bertujuan untuk mencari dan menemukan kebenaran menurut hukum. Keberhasilan aparat penegak hukum untuk menemukan kebenaran tersebut sangat tergantung pada sejauhmana mereka memperoleh pembuktian yang mendukung terhadap orang yang diduga sebagai pelaku kejahatan pada suatu kasus tertentu. Salah satu alat bukti pada praktik peradilan pidana adalah keterangan ahli. Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan. Khusus dalam praktik perkara pidana , terkadang dalam pembuktian penuntut umum atau terdakwa menggunakan keterangan dari ahli hukum pidana. Dijelaskan dalam KUHAP tidak ada Pasal yang melarang penggunaan keterangan ahli pidana. Keterangan ahli pidana terkadang atau sangat sering digunakan dalam pembuktian praktik perkara pidana, muncul suatu masalah atau penolakan dalam praktik penggunaan keterangan ahli pidana dalam pembuktian praktek pidana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kedudukan keterangan ahli dalam praktik perkara pidana dan urgensi penggunaan keterangan ahli hukum pidana dalam praktik perkar pidana.Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sociolegal research, spesifikasi penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan meneliti data primer yang diperoleh melalui wawancara lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, kedudukan keterangan ahli pada prinsipnya tidak mempunyai nilai kekuatan pembuktian yang mengikat dan menentukan kepada hakim tetapi keterangan dapat digunakan sebagai acuan dasar pertimbangan. Selain itu urgensi penggunaan keterangan ahli hukum pidana masih relevan penggunaannya, karena guna kepentingan membantu membuktikan suatu perkara pidana supaya terang dan tidak kabur dalam teori dan praktik pidananya