GUGATAN APRALEX - SH & F UNTUK TINDAKAN SAFEGUARD PADA PRODUK IMPOR ALUMUNIUM FOIL

HIDAYATI, LAILI ALFIANA and Paulus, Darminto Hartono and Priyono, FX. Joko (2019) GUGATAN APRALEX - SH & F UNTUK TINDAKAN SAFEGUARD PADA PRODUK IMPOR ALUMUNIUM FOIL. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Full text not available from this repository.

Abstract

Sengketa Indonesia dengan negara RRT, Korea, dan Jepang berkaitan dengan lonjakan impor alumunium foil dengan nomor HS (Harmonized System) 7607.11.00 dan 7607.19.00 yang oleh Indonesia dianggap memenuhi ketenttuan Article XIX GATT dan Article 4 Agreement on Safeguards. Sebaliknya pihak negara RRT, Korea, dan Jepang keberatan atas landasan hukum yang digunakan oleh Indonesia. Penulisan hukum ini menggunakan pendekatan yuridis normatif yang mendasarkan pada bahan hukum primer dan sekunder. Analisis yang digunakan dengan metode interpretasi. Berdasarkan hasil penelitian hukum, suatu dasar penyelidikan safeguards harus didasarkan pada lonjakan impor suatu produk sejenis atau produk yang secara langsung bersaing dengan produk dalam negeri. Produk impor alumunium foil yang berasal dari RRT, Korea, dan Jepang merupakan barang sejenis (like Product) dengan produksi dalam negeri, hal ini dibuktikan dengan proses produksinya menggunakan bahan baku yang sama, yaitu aluminium paduan, dan bukan paduan dalam bentuk pelat, lembaran dan strip dengan ketebalan melebihi 0,2 mm. Serta kedua produk tersebut memiliki kegunaan yang sama, yaitu sebagai bahan insulasi panas dan pelindung, yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, dan industri makanan, farmasi, rokok, dan kemasan. Perkembangan tidak terduga atau unforeseen development dijelaskan melalui investigasi anti-dumping yang dilakukan oleh Turki, Uni Eropa dan India pada impor aluminium foil dari Cina pada 2015-2017. Terdapat "Chilling Effect" dari inisiasi penyelidikan di negara-negara tersebut pada periode 2015-2016. Peningkatan dan kapasitas produksi di Cina merupakan situasi yang tidak dapat diprediksi dan tidak dapat diantisipasi sebelumnya. Hal ini menyebabkan pengalihan ekspor China dalam jumlah besar ke Indonesia. Lonjakan impor secara absolut produk aluminium foil telah dievaluasi melalui indikator hubungan sebab akibat (causality link) sesuai dengan Article 4 Agreement on Safeguards seperti : pangsa pasar industri dalam negeri yang berada pada tren 18,7 % ; penjualan domestik yang berada pada tren 13,9 % . Menurut data statistik WTO tersebut membuktikan bahwa industri dalam negeri mengalami kerugian serius (serious injury) atau ancaman kerugian serius (threat of serious injury) atas produk impor aluminium foil yang berasal dari RRT, Korea, dan Jepang sesuai dengan aturan dalam Article 4 Agreement on Safeguards.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:Faculty of Law > Department of Law
ID Code:74477
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:19 Jul 2019 10:30
Last Modified:19 Jul 2019 10:30

Repository Staff Only: item control page