KAJIAN YURIDIS PENERAPAN ASAS KESEIMBANGAN DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK PADA BANK OCBC NISP

Abstract

Pemberiankreditdari bank kepadanasabahdebiturdidasarkanpadaperjanjiankredit, perjanjiankreditberisikesepakatantentanghakdankewajibanmasing-masingpihakantara bank dengannasabahdebitur, yang akanmenjadiundang-undangbagiparapihak yang membuatnya. PadaprakteknyaPerjanjianKredit yang dibuatmenggunakanklausula-klausulabaku yang sudahdiatursecarasepihakoleh Bank danPihakDebiturhanyamenandatanganiapa yang tertulisdalamperjanjiantersebut. Dimana Debitur dalamPerjanjian tersebut tidak mempunyai kesempatan atau hanya sedikit kesempatan untuk menegosiasi atau mengubah klausul-kalusul yang sudah dibuat oleh salah satu pihak tersebut, sehingga biasanya kontrak baku sangat berat sebelah. SituasiinibertentangandenganAsasKeseimbangan yang seharusnyatercapaidimanaparapihakdalamperjanjianmempunyaiposisi yang seimbang. MetodePendekatan yang dipergunakandalampenelitianhukuminiadalahpendekatanhukumyuridis normative, sedangkanspesifikasipenelitianbersifatdeskriptifanalitis,yangdimaksudkanuntukmemberikangambaransekaligusanalisismengenaiasaskeseimbangandalamperjanjiankreditdanpenyelesaianjikaterjadipelanggaranasaskeseimbangandalamperjanjiankredit. Dalammencaridanmengumpulkan data yang diperlukan,difokuskanpadapokok-pokokpermasalahan yang adasehinggadalampenelitianinimenggunakan data sekunder. Metodeanalisis data yang digunakanadalahanalisiskualitatif Berdasarkanpenelitian yang diperoleh,asaskeseimbangandalamperjanjiankredit yang terjadiantara Ronny Setyaprawirodengan Bank OCBC NISP tidaksepenuhnyasesuaidenganasaskeseimbangandanpenyelesaiandarijikaterjadipelanggaranterhadapasaskeseimbanganmenyebabkanperjanjiandapatdibatalkan. Kata Kunci: Perjanjian, PerjanjianKredit, Klausula Baku, AsasKesimbangan