TINDAKAN UNICEF DALAM PENGEMBALIAN TENTARA ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA DI REPUBLIK AFRIKA TENGAH

Abstract

Konflik bersenjata yang terjadi di Republik Afrika Tengah menimbulkan penderitaan bagi masyarakat.Hal ini diperparah dengan adanya perekrutan tentara anak yang dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang terlibat dalam konflik.Perekrutan tentara anak ini telah melanggar beberapa ketentuan hukum internasional mengenai larangan penggunaan tentara anak dalam konflik bersenjata.UNICEF (United Nations Children’s Fund) sebagai organisasi internasional di bawah naungan PBB, yang bergerak di bidang perlindungan hak anak, melakukan berbagai tindakan untuk membebaskan anak-anak yang bergabung menjadi tentara anak dan mengembalikan mereka ke kehidupan masyarakat sipil.Penulisan hukum ini membahas dua permasalahan. Pertama, bagaimana bentuk-bentuk perekrutan tentara anak oleh kelompok bersenjata di Republik Afrika Tengah dan yang kedua, tindakan apa saja yang dilakukan UNICEF dalam pengembalian tentara anak di Republik Afrika Tengah. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif-analitis. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka untuk mendapat data sekunder yang berkaitan dengan pokok permasalahan. Penelitian ini dianalisis menggunakan metode analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk perekrutan tentara anak di Republik Afrika Tengah dilakukan dengan dua cara, yaitu secara paksa dan sukarela. Perekrutan secara paksa dilakukan dengan cara menculik anak-anak di kamp-kamp pengungsian, sedangkan perekrutan sukarela dipengaruhi oleh faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor-faktor pendorong yaitu keinginan untuk balas dendam, dorongan komunitas, kemiskinan, dan kurangnya akses pendidikan.Faktor penarik di antaranya adalah perlindungan dari kelompok lawan, daya tarik kehidupan kombatan dan ideologi dari kelompok bersenjata.Tindakan-tindakan yang dilakukan UNICEF dalam rangka mengembalikan tentara anak ke kehidupan sipilnya di antaranya adalah membebaskan tentara anak dari lingkungan kelompok bersenjata, memberi layanan psikososial, memberi pelatihan keterampilan, serta mengembalikan tentara anak ke keluarga atau komunitas asalnya.