PENGATURAN MENGENAI PENANGANAN PENCEMARAN LAUT SEBAGAI AKIBAT DARI TABRAKAN KAPAL YANG BERAKIBAT PADA NEGARA KETIGA (STUDI TERHADAP KASUS OIL SPILL DI SELAT SINGAPURA)

Abstract

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang perkapalan mengakibatkan rentannya pencemaran laut. Salah satu peristiwa pencemaran laut yang terjadi adalah pencemaran laut oleh tumpahan minyak yang diakibatkan dari tabrakan kapal MT Alyarmouk dan kapal MV Sinar Kapuas di Selat Singapura yang meluas hingga negara ketiga, yaitu Indonesia. Peristiwa ini menimbulkan permasalahan diantaranya mengenai penanganan pencemaran laut antara kedua belah pihak, serta bentuk pertanggungjawaban penyebab pencemaran terhadap Indonesia. Permasalahan di atas diuraikan menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang mendasarkan pada penerapan prinsip-prinsip terhadap norma atau peraturan hukum positif. Penelitian ini menggunakan bahan pustaka atau data sekunder sebagai bahan kajian dengan spesifikasi penelitian yaitu deskriptif analisis sertapengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan pencemaran laut oleh tumpahan minyak yang diakibatkan oleh tabrakan kapal ini belum terdapat upaya penanganan penyelesaian pencemaran laut diantara para pihaknya, dimana hukum internasional telah mengakomodir ketentuan mekanisme penanganan penyelesaian permasalahan yang dapat menjadi alternatif bagi para pihaknya. Penyelesaian permasalahan ini akan berkaitan juga dengan pertanggungjawaban pihak penyebab pencemaran dengan negara yang dirugikan, yaitu Indonesia yang dapat memintakan pertanggungjawaban kepada pencemar dalam bentuk compensation.Penulisan hukum ini merekomendasikan agar setiap pihak yang terlibat dalam suatu permasalahan dapat segera menyelesaikannya serta perlunya ada tindakan cepat dari Indonesia dalam mengkaji dampak pencemaran yang memasuki wilayahnya.