IMPLIKASI HUKUM PENARIKAN DIRI BURUNDI DARI STATUTA ROMA 1998

Abstract

Statuta Roma 1998 merupakan perjanjian internasional yang menjadi dasar pendirian International Criminal Court. Statuta Roma mengatur mengenai kejahatan-kejaatan yang masuk kedalam yurisdiksi ICC. Burundi merupakan salah satu negara yang meratifikasi Statuta Roma 1998. Burundi mengalami konflik etnis yang Di dalamnya terbukti terdapat pelanggaran HAM berat dalam hal ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Jaksa Penuntut umum ICC melakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap Burundi. Selama masa pemeriksaan pendahuluan Burundi menarik diri dari Statuta Roma 1998.Penulisan hukum ini membahas 2 (dua) permasalahan. Pertama, apakah alasan-alasan keluarnya Burundi dari Statuta Roma 1998, dan yang kedua Bagaimanakah Implikasi Hukum penarikan diri Burundi terhadap kasus yang sedang di proses di dalam International Criminal Court. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif, spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis, Jenis dan sumber data primer sebagai penunjang analisis dan data sekunder, metode pengumpulan data melalui studi kepustakaan, serta penulis menganalisis menggunakan metode analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alasanpenarikan diri Burundi Statuta Roma 1998 merupakan alasan-alasan pembenaran dalam melindungi pelaku-pelaku kejahatan dan alasan tersebut tidak dapat membenarkan Burundi untuk menghindari kewajibannya dalam bekerjasama dengan ICC. Sedangkan Implikasi Hukum terhadap kasus yang sedang di proses di ICC adalah ICC tetap memiliki hak untuk menjalankan yurisdiksinya terhadap Burundi.Sehingga Burundi tetap dapat di mintakan kerjasama investigasi bahkan setelah penarikan dirinya efektif.