IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENANGANAN ANAK JALANAN, GELANDANGAN, DAN PENGEMIS DI KOTA SEMARANG

Abstract

Keberadaan anak jalanan merupakan salah satu masalah yang kerap terjadi di kota-kota besar di Indonesia, sehingga diperlukan aturan sebagai landasan untuk menangani hal tersebut. Wilayah Kota Semarang telah memiliki sebuah aturan yang digunakan sebagai landasan dalam penanganan anak jalanan. Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Penanganan Anak Jalanan, Gelandangan, dan Pengemis di Kota Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi Perda tersebut serta faktor pendorong dan faktor penghambat implementasi Perda. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan proses implementasi Perda dalam menangani keberadaan anak jalanan dilakukan melalui tahapan perlindungan, pengendalian sewaktu-waktu, penampungan sementara, pengungkapan dan pemahaman masalah, bimbingan sosial dan pemberdayaan, dan rujukan. Faktor yang mendukung implementasi yaitu komunikasi dan sikap pelaksana. Komunikasi yang baik telah dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Semarang melalui kegiatan sosialisasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Semarang, LSM-LSM terkait, dan masyarakat. Sikap pelaksana yang responsif juga turut mendukung keberhasilan implementasi Perda. Namun sumber daya dan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat menjadi faktor yang menghambat proses implementasi. Saran yang direkomendasikan oleh peneliti kepada Dinas Sosial Kota Semarang, yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas dari sumber daya yang saat ini dimiliki oleh Dinas Sosial Kota Semarang, dan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak implementor lainnya agar tidak terjadi overlapping dalam proses implementasi Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Penanganan Anak Jalanan, Gelandangan, dan Pengemis di Kota Semarang.