United States’ Unwavering Support to Israel: Biased Foreign Policy in Israel-Palestine Conflict under President Donald Trump’s Administration (2016-2019)

Abstract

Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi salah satu isu yang dominan dalam hubungaan internasional kontemporer. Sebagai negara yang menjunjung tinggi HAM, Amerika Serikat menjadi pemimpin dalam perkembangan dan penerapan nilai-nilai HAM dalam kancah internasional. Tetapi ada kontroversi tentang bagaimana A.S. melaksanakan kebijakan terkait dengan HAM. A.S. bersedia untuk memberikan tekanan pada negara-negara tertentu karena melanggarHAM tetapi menolak untuk melakukan hal yang sama kepada sekutu-sekutunya ketika mereka melakukan pelanggaran. Sikap standar ganda seperti ini tertuang dalam kebijakan A.S. mengenai konflik Israel-Palestina. Selama bertahun-tahun, terlepas dari dukungannya terhadap HAM, A.S. bersikap tidak adil dengan berpihak kepada Israel yang tercermin dalam kebijakan luar negerinya terkait dengan masalah ini. A.S. telah mendukung Israel dalam berbagai aspek dan bahkan melindungi Israel dari tuduhan pelanggaran HAM di kancah internasional. Sikap bias ini jauh lebih parah di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengapa sikap ini terjadi dan mencoba menjelaskan faktor-faktor di balik kebijakan luar negeri A.S. yang bias terhadap konflik Israel-Palestina. Penelitian ini akan menggunakan perspektif Realisme Neoklasik dalam menganalisis faktor-faktor di balik dukungan A.S. yang tak tergoyahkan kepada Israel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan luar negeri A.S. dipengaruhi oleh faktor sistemik dan domestik, yang membantu menjelaskan mengapa sikap A.S.lebih berpihak kepada Israel dan cenderung menguntungkan Israel dalam konflik Israel-Palestina.