KAJIAN JEJAK KARBON DARI AKTIVITAS PERKANTORAN DI GEDUNG DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI (DISKOMINFO) KOTA SEMARANG

Abstract

ABSTRAK Kota Semarang merupakan salah satu kota metropolitan di Jawa Tengah, Indonesia yang padat penduduk. Di sisi lain, aktivitas – aktivitas yang dilakukan oleh manusia menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya konsentrasi emisi CO2 ke atmosfir. Penelitian ini bertujuan untuk dapat menunjukkan seberapa besar manusia dapat meningkatkan emisi CO2 ke atmosfir dengan menghitung nilai jejak karbon serta upaya yang dapat dilakukan untuk mereduksi emisi tersebut. Penelitian ini dilakukan di Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Semarang, di Balaikota Semarang yang merupakan pusat aktivitas pemerintahan Kota Semarang. Perhitungan emisi CO2 pada penelitian ini dilakukan dengan membagi aktivitas penghasil emisi menjadi 3 lingkup sesuai dengan Green House Gas Protocol dan masing – masing kegiatan dikalikan dengan faktor emisi dalam satuan CO2e per tahun sesuai pedoman IPCC tahun 2006 serta dari Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2012 tentang Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional. Data aktivitas yang dikumpulkan berupa aktivitas dari kendaraan operasional, genset, dan LPG (lingkup 1), pemakaian listrik (lingkup 2), serta aktivitas dari kendaraan pegawai dan sampah (lingkup 3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total nilai jejak karbon adalah sebesar 91,223 tonCO2e/tahun dengan lingkup 1 sebesar 13,66 tonCO2e, lingkup 2 sebesar 23,97 tonCO2e, dan lingkup 3 sebesar 53,59 tonCO2e. Dalam penelitian ini, jejak karbon tertinggi terdapat pada lingkup 3 (kendaraan pegawai) dan diikuti dengan lingkup 2 (listrik), maka upaya reduksi jejak karbon yang dapat dilakukan adalah dengan diberlakukan penggantian penggunaan kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum saat pergi dan pulang dari kantor dan penggantian lampu TL menjadi lampu LED. Kata kunci: Jejak Karbon, Emisi CO2, IPCC, Aktivitas Perkantoran, Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi ABSTRACT Semarang City is one of the most densely populated metropolitan area in Central Java, Indonesia. On the other hand, human activities are on of the main cause of CO2 emission into the atmosphere. This study aims to calculate carbon footprint to show how much human can increase the CO2 emission into the atmoshpere and suggest suitable methods for reducing the carbon footprint. This research took place in Communication and Information Office in Semarang City Hall which is the main government organization in Semarang. After defining the human activities that caused CO2 emission according to Green House Gas Protocol using 3 scopes carbon footprint of each emission sources and then the activities were calculated in CO2e/year by multiplying each activitiy data with the emission factors. CO2 emission were calculated based on IPCC Guidelines 2006 and from the Ministry of Environment in 2012 about guidelines for implementing national green house gas inventory. Activity data were collected from operational vehicle, generator set, LPG (scope 1), purchased electricity (scope 2), employee commuting, and waste (scope 3). The total carbon footprint of this organization is 91.22 tonCO2e/year with the carbon footprint under the first scope is 13.66 tonCO2e, under the second scope is 23.97 tonCO2e, and under third scope is 53.59 tonCO2e. Since the highest percentage of carbon footprint is from third scope (due to employee commuting), the best recommendation to reduce carbon footprint is to use public transportation rather than private transportasion and for the second highest percentage of carbon footprint is from second scope (due to purchased electricity), the best recommendation is to replace TL lights into LED lights. Keywords: Carbon Footprint, CO2 Emission, Office Activities, Communication and Information Office Building