Ulina Sinaga, Sorta (2019) Produksi Gas Metan Menggunakan Sampah Sayur dan Daun Pada Bioreaktor Anaerob. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
| PDF 65Kb |
Abstract
ABSTRAK Biogas merupakan salah satu solusi energi alternatif dan sebagai sumber energi terbarukan terutama pada gas metan ,pembuatan gas metan dapat dilakukan dengan memanfaatkan sampah sayur dan daun melalui bioreaktor anaerob. Penelitian ini dilakukan selama 60 hari dengan mempertimbangkan faktor suhu, ph, kelembapan dan konduktivitas pada lindi yang dihasilkan. Penelitian menggunakan enam bioreaktor dengan variasi sampah sayur dan daun, dimana 2 bioreaktor anaerob tipe A, yaitu dilakukan penggunaan lindi kembali pada saat suhu termofilik dan dilakukan penambahan air 2 liter per hari, dan bioreaktor ke 2 adalah bioreaktor anaerob tipe B, yaitu bioreaktor yang dilakukan penambahan air dan lindi dimulai hari pertama dan 2 bioreaktor sebagai kontrol, yang dilakukan hanya penambahan air 2 liter per hari. Pada akhir penelitian diketahui bahwa bioreaktor anaerob tipe A memproduksi gas metan tertinggi yaitu 147,45 µg/m3 pada jenis sampah sayur, dan 136,45 µg/m3 pada jenis sampah daun dan bioreaktor yang memproduksi gas metan terendah adalah bioreaktor kontrol tanpa penggunaan lindi yaitu 64,6 µg/m3 pada sampah daun ,produksi gas metan terbaik dihasilkan pada suhu 50-60Oc, dengan kelembapan optimum 40-60% dan Ph netral pada kisaran 6-7. Sampah yang diberi pennggunaan kembali lindi lebih cepat mengalami proses dekomposisi sampah, yaitu terdapat pada bioreaktor anaerob tipe A dan B. Kata Kunci: Gas metan, pH, suhu, kelembapan, konduktivitas ABSTRACT Biogas is one of some alternative energy solutions and a source of renewable energy, especially methane gas. Methane gas can be produced by using vegetable and leaf waste through anaerobic bioreactor. This research was conducted for 60 days by measuring the value of temperature, ph, humidity and conductivity on the resulting wastewater. The research requires six bioreactors with variations of vegetable and leaves waste, where 2 anaerobic bioreactors type A use reused leachte for the bioreactor in thermophilic condition and with the addition of 2 litres of water per day, and the second are 2 anaerobic bioreacrors type B, which use reused leachte and with the addition of water since the first day, and lastly 2 bioreactor as control, which only contain the addition of 2 liters of water per day. At the end of the research it was found that the highest methane gas was produced by anaerobic bioreactor type A, the total amount of methane gas is 147.45 µ g/m3 for vegetable waste, and 136.45 µ g/m3 for leaf waste and methane gas bioreactor that produces the lowest amount is bioreactor control without using any reused leachte with the cumulative gas 64.6 µ g/m3, the best methane gas produced at 50-60oC, with optimum humidity 40-60% and neutral pH within the range of 6-7. The waste which was given reused leachte shows faster decomposition procesz, and is found in the anaerobic bioreaktor type A and B. Key words: Methane Gas, pH, temperature, humidity, conductivity
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Environmental Engineering Faculty of Engineering > Department of Environmental Engineering |
ID Code: | 73825 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 08 Jul 2019 10:43 |
Last Modified: | 08 Jul 2019 10:43 |
Repository Staff Only: item control page