RUKUN KOTA RUANG PERKOTAAN BERBASIS BUDAYA GUYUB PENDEKATAN FENOMENOLOGI

Purwanto, Edi (2019) RUKUN KOTA RUANG PERKOTAAN BERBASIS BUDAYA GUYUB PENDEKATAN FENOMENOLOGI. Documentation. Undip Press, Departemen Arsitektur Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
327Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

108Kb
[img]
Preview
PDF
144Kb
[img]
Preview
PDF
226Kb
[img]
Preview
PDF
489Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

3376Kb

Abstract

Selama ini ruang perkotaan poros Tugu Pal Putih sampai dengan Alun-alun Utara kota Yogyakarta lebih tepat bila dipandang sebagai suatu tempat (place). Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa ruang perkotaan tersebut menyediakan ruang (space) untuk kegiatan, untuk orientasi, disamping mempunyai karakter sebagai jiwa tempat, untuk identifikasi. Selanjutnya karakter yang spesifik dapat membentuk suatu identitas, yang merupakan suatu pengenalan bentuk dan kualitas ruang perkotaan, yang secara umum disebut a sense of place. Berbagai macam fungsi disandang ruang perkotaan ini, yaitu fungsi sebagai ruang ekonomi, ruang sosial, ruang budaya, ruang politik dan ruang kosmologi. Keberjalinan hubungan timbal balik pelaku ruang-ruang yang berlangsung selama ini, melahirkan berbagai macam persepsi, emosi, dan perasaan kepada pelaku ruangnya. Kemudian hubungan tersebut melembaga menjadi hubungan saling mengikat dan tersimpan kuat dalam ingatan kognisi masing-masing pelaku ruang dan akhirnya menjadi faktor penting terbangunnya pemaknaan ruang perkotaan ini. Fokus penelitian ini kepada eksplorasi makna ruang perkotaan poros Tugu Pal Putih sampai dengan Alun-alun Utara menurut pelaku ruangnya sehingga diharapkan gambaran makna ruang perkotaan ini akan dapat dipahami dalam keterkaitannya dengan konteks pluralitas sosial budaya dan latar belakang pelaku ruangnya secara utuh dan mendalam. Dimensi waktu dan sejarah proses terbangun dan berkembangnya ruang perkotaan ini menjadi bagian yang sangat penting untuk diperhatikan. Penelitian ini telah menghasilkan pengetahuan berupa konsep-konsep makna ruang perkotaan berupa : [i] ruang konsensus; [ii] ruang bereksistensi; dan [iii] ruang imajinasi kolektif. Di dalam konsep-konsep makna ruang yang dihasilkan tersebut terkandung sistem nilai-nilai dan kepercayaan kolektif pelaku ruangnya. Sistem nilai-nilai dan kepercayaan sangat menentukan sifat dan corak dari pikiran, cara berfikir, serta tingkah laku pelaku ruang perkotaan ini. Sistem nilai-nilai dan kepercayaan terbangun dalam keragaman (pluralitas) pelaku ruang dalam melakukan hubungan timbal-balik yang aktif dalam kurun waktu yang sangat lama dan berulang-ulang.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:73318
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:17 Jun 2019 10:49
Last Modified:17 Jun 2019 10:49

Repository Staff Only: item control page