Panjaitan, Irna Sari (2019) ANALISIS ELEMENTAL CARBON PADA DEBU HALUS DI WILAYAH KOTA SEMARANG BESERTA INVENTARISASI EMISI DAN ESTIMASI KONSENTRASINYA MENGGUNAKAN PEMODELAN KUALITAS UDARA. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
| PDF 65Kb |
Abstract
ABSTRAK Pembakaran bahan bakar fosil dan biomassa yang tidak sempurna menghasilkan Elemental Carbon (EC). EC, yang sering disamakan dengan karbon hitam yang menyerap cahaya optik, diketahui menyebabkan pemanasan pada udara skala regional, sehingga mengubah stabilitas dan pencampuran udara vertikal pada atmosfer, dan mempengaruhi sirkulasi dalam skala besar serta siklus hidrologi. Sumber utamanya adalah antropogenik, termasuk pembakaran biomassa, kendaraan bermotor, dan industri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji konsentrasi EC yang terkandung pada debu halus udara ambien di kota Semarang, melakukan inventarisasi emisi EC yang dihasilkan dari sektor domestik, industri, dan transportasi on road, serta menghitung estimasi EC yang terdapat pada udara ambien di kota Semarang dengan menggunakan pemodelan kualitas udara. Pengukuran debu halus dilakukan dengan pengambilan sampel menggunakan HVAS (High Volume Air Sampler) dengan metode Gravimetri. Lokasi pengambilan terdapat pada dua titik yaitu kecamatan Tugu dan Semarang Selatan. Pengujian kandungan EC menggunakan Eel Smoke Stain Reflectometer. Konsentrasi EC yang terhadap pada debu halus di Kecamatan Tugu dan Semarang Selatan masing-masing adalah 8,24% dan 9,76%. Hasil inventarisasi emisi dari sektor domestik yaitu, beban emisi EC pada kecamatan Tugu dan Semarang Selatan masing-masing adalah 0,011137 ton/tahun dan 0,027375 ton/tahun. Dari sektor industri, beban emisi EC pada kecamatan Tugu dan Semarang Selatan masing-masing adalah 0,832 ton/tahun dan 0,001 ton/tahun. Sementara dari transportasi on road, beban emisi EC pada kecamatan Tugu dan Semarang Selatan masing-masing adalah 1,72533 ton/tahun dan 3,77815 ton/tahun. Hasil perhitungan estimasi konsentrasi EC di kecamatan Tugu dan Semarang Selatan rata-rata adalah 4,284 µg/m3 dan 4,459 µg/m3. Hasil estimasi tersebut menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu jauh dengan hasil pengukuran di lapangan. Kata Kunci: Elemental Carbon, Debu Halus, Inventarisasi Emisi. ABSTRACT Incomplete combustion of fossil fuels and biomass produces Elemental Carbon (EC). EC, which is often equated with elemental carbon that absorbs optical light, is known to cause warming on a regional scale, thus changing the stability and vertical mixing of the atmosphere, and affecting circulation on a large scale and hydrological cycle. The main sources are anthropogenic, including biomass combustion, motor vehicles, and industry. The purpose of this study was to examine the concentration of elemental carbon contained in fine dust in ambient air in the area of Semarang city, to conduct an inventory of elemental carbon emissions produced from the domestic, industrial and on-road transportation sectors, and to calculate the estimation of elemental carbon in ambient air in Semarang city by using air quality modeling. Fine dust sampling was carried out using HVAS (High Volume Air Sampler) with the Gravimetric method. The sampling location was carried out at two points, Tugu sub-district and South Semarang sub-district. Measurement of elemental carbon content was carried out using Eel Smoke Stain Reflectometer. The elemental carbon concentrations contained in fine dust in Tugu and South Semarang Subdistricts were 8.24% and 9.76%, respectively. The results of the emissions inventory from the domestic sector: the EC emission load in Tugu and South Semarang sub-districts were 0.011137 tons/year and 0.027375 tons/year respectively. From the industrial sector: the EC emission load in Tugu and South Semarang sub-districts were 0.832 tons/year and 0.001 tons/year respectively. While from on road transportation, the EC emission load in Tugu and South Semarang sub-districts were 1.72533 tons/year and 3.77815 tons/year respectively. The results of the calculation of the estimated elemental carbon concentrations in Tugu and South Semarang sub-districts obtained an average of 4,284 µg/m3 and 4,459 µg/m3. The estimation results show differences that are not too far from the measurement results at the sampling location. Keywords: Elemental Carbon, Fine Dust, Emission Inventory.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Environmental Engineering Faculty of Engineering > Department of Environmental Engineering |
ID Code: | 72937 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 24 May 2019 09:49 |
Last Modified: | 24 May 2019 09:49 |
Repository Staff Only: item control page