PELAKSANAAN FUNGSI BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

Abstract

Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi perairan umum dengan luas 41.807 ha, namun dibalik potensi tersebut pada tahun 2018 ditemukan kasus kematian masal ikan air tawar di kawasan minapolitan Banjarnegara yang diduga disebabkan wabah penyakit ikan. Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan atau disebut BKIPM merupakan institusi yang diamanatkan bertugas dan memiliki kompetensi untuk melindungi kelestarian sumberdaya hayati perikanan dari serangan hama penyakit berbahaya yang berpotensi merugikan melalui tindakan karantina ikan, hal ini berdasarkan Pasal 345 Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010. Menurut Pasal 365 Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 BKIPM menyelenggarakan fungsi Pelaksanaan perkarantinaan ikan, sistem jaminan mutu, pengendalian mutu, dan keamanan hasil perikanan, serta keamanan hayati ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan fungsi perkarantinaan ikan, sistem jaminan mutu, pengendalian mutu, dan keamanan hasil perikanan, serta keamanan hayati ikan oleh Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Semarang di Provinsi Jawa Tengah serta mengetahui upaya pencegahan hama dan penyakit ikan di Provinsi Jawa Tengah oleh Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Semarang. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Spesifikasi penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif analitis. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder sebagai sumber utama. Metode pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan, penelitian ini juga didukung dengan wawancara yang digunakan untuk mengklarifikasi data sekunder. Menganalisis menggunakan metode analisa kualitatif. Hasil penelitian pelaksanaan Fungsi Perkarantinaan Ikan, Sistem Jaminan Mutu, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan, Serta Keamanan Hayati Ikan Oleh Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan melalui tindakan karantina ikan, tindakan karantina dilakukan dalam layanan karantina ekspor, impor dan antar area, pada jenis komoditi crab yang frekuensi ekspornya tercatat 338 pada tahun 2017, artinya sejumlah 338 crab telah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan bebas hama dan penyakit ikan, begitu juga berlaku untuk seluruh jenis komoditi yang diekspor ataupun dikirim antar area dari Jawa Tengah, Upaya pencegahan hama dan penyakit ikan di Provinsi Jawa Tengah oleh Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan antara lain : Penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik, yaitu Balai KIPM Semarang melakukan inspeksi terhadap UPI yang di daftarkan dengan memantau kegiatan pra produksi, produksi, hingga distribusi. Penetapan daerah sebaran, yaitu Balai KIPM Semarang memetakan daerah yang dianggap rawan penyakit dan daerah rawan ikan invasif sesuai wilayah administratifnya