ILMIYANI, ILMIYANI (2003) PENGEMBANGAN STASIUN KA GUBENG SURABAYA DENGAN PENAMBAHAN FASILITAS MALL. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF - Published Version 49Kb |
Abstract
1. Latar Belakang Pesatnya laju pertumbuhan ekonomi dan social di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan transportasi, terutama di kota-kota besar. Kurangnya pelayanan dari sistem transportasi angkutan jalan raya mengakibatkan masyarakat lebih memilih mobil pribadi sebagai sarana angkutan paling ideal. Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, diiringi perkembangan kebutuhantransportasi khusunya mobil pribadi maka kepadatan lalu lintas akan semakin tidak terbendung. Kereta api sebagai salah satu media transportasi dapat menjadi alternative bagi masyarakat untuk menjalankan aktifitasnya, terutama transportasi antar kota. Untuk mendukung hal tersebut maka stasiun kereta api sebagai terminal penumpang sangat memegang peranan penting dalam menampung dan memberikan kenyamanan bagi para penumpang. Semenjak PERUMKA berubah status menjadi perseroan terbatas dengan nama PT. KAI pada tahun 1999 maka perusahaan ini mulai merubah manajemen pengelolaan perkeretaapian di Indonesia. Dalam hal ini PT. KAI selain lebih mandiri dalam hal pendanaan karena mengarah pada profit oriented, juga dituntut untuk selalu meningkatkan mutu pelayanannya kepada para pengguna jasa kereta api. Stasiun Surabaya Gubeng merupakan stasiun besar yang menyediakan layanan bagi penumpang mulai dari kelas ekonomi, bisnis maupun eksekutif. Tidak seperti stasiun kereta api besar lainnya yang hanya melayani penumpang kelas bisnis dan eksekutif saja. Karena stasiun ini harus menyediakan ruang yang cukup untuk menampung penumpang yang cukup besar. Seiring dengan peningkatan pelayanan penumpang kereta api, maka stasiun Suarabaya Gubeng menambaha stasiun baru di sebelah timur yang berseberangan dengan stasiun lama. Stasiun lama disediakan bagi penumpang kelas ekonomi dan stasiun baru yang diperuntukan bagi kelas bisnis dan eksekutif. Biasanya penumpang kelas ekonomi jumlahnya lebih banyak dibandigkan dengan kelas bisnis dan eksekutif tapi ruang tunggu yang ada tidak sesuai dengan kondisi yang ada dimana area tunggu stasiun baru untuk kelas bisnis dan eksekutif lebih luas dibandingkan kelas ekonomi. Selain itu tampak atau wajah stasiun lama dan fasilitas- fasilitasnya juga tidak serasi dengan stasiun baru. Hal ini menimbulkan wajah yang kurang serasi atau kesan tidak menyatu antara dua stasiun tersebut. Apalagi Stasiun Surabaya Gubeng inijuga merupakan stasiun transit bagi kereta yang akan melanjutkan perjalanan ke timur (Pasuruan - Banyuwangi), ke selatan (Malang - Blitar), dan ke barat (Yogya - Jakarta). Untuk mengisi jeda waktu penumpang dalam menunggu keberangkatan kereta dan juga sebagai salah satu alternative bagi PT. KAI dalam meningkatkan kenyamanan dan pelayanannya maka perlu disediakan fasilitas penumpang berupa pusat perbelanjaan yang nantinya juga dapat berfungsi sebagai penyatu. Setiap stasiun harus memiliki fasilitas pelengkap yang dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna jasa kereta api. Biasanya terdiri dari tiko obat, toko makanan dan minuman, toko buku dan majalah, café, kios, dan kantin-kantin kecil. Di dalam stasiun Gubeng telah tersedia fasilitas tersebut, namun penataannya kurang tertata dengan rapid an kurang memberikan kemudahann dalam hal pelayanan. Disisi lain perletakannya yang memakan ruang peron yang biasa digunakan penumpang untuk naik turun kereta api, terutama pada stasiun lama mengganggu sirkulasi dan aktifitas penumpang PT. KAI yang telah berkembang menjadi suatu badan usaha yang mandiri, namun tetap mengutamakan kenyamanan dan keamanan bagi pelanggannya dituntut mampu menyikapi hal ini. Salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah dengan penataan retail penjualan sehingga pengguna jasa kereta api nyaman dalam menggunakan jasa angkutan kereta api maupun memanfaatkan fasilitas perbelanjaan yang ada distasiun. Di samping itu Surabaya sebagai kota metropolis memiliki tingkat aktifitas yang cukup padat. Ditengah kesibukan mereka, dibutuhkan suatu sarana untuk bersantai sejenak. Namun untuk memenuhi hal tersebut, mereka tidak mempunyai banyak waktu luang. Salah satu alternative yang tepat adalah shopping mall, suatu fasilitas perbelanjaan di tengah kota yang tidak membuang banyak waktu sekaligus dapat berfungsi sebagai tempat rekreasi. Stasiun Surabaya Gubeng terletak dipusat kota yang dekat degan fasilitas perdagangan. Wilayah Gubeng sendiri merupakan wilayah pemukiman dan fasilitas umum. Sebagai salah satu tempat yang dekat dengan pemukiman fasilitas perdagangan daerah tersebut dianggap kurang dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Maka dari itu diperlukan suatu fasilitas yangdapat memenuhi kebutuhan masyarakat Gubeng. Melihat potensi-potensi diatas maka fasilitas perbelanjaan dengan menggunakan konsep mall merupakan pilihan yang tepat sebagai alternative penambahan fasilitas dalam stasiun Gubeng dalam meningkatkan pelayanannya terutama terhadap pengguna jasa kereta api. Dalam hal ini selain dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar, pengguna jasa kereta api sebagai sasaran utama juga merasakan kenyamanan dalam melakukan aktifitas berbelanja. Sebagai fasilitas transportasi umum ditambah fungsi komersil, bangunan memerlukan suatu tampilan yang dapat menarik perhatian karena itu diperlukan suatu tampilan yang menarik. Untuk menjadikannya menarik maka diperlukan suatu penyusunan masa bangunan yang aktratif. Dalam hal ini iperlukan konsep arsitektur Richard Meier, dimana konsep – konsepnya dapat diterapkan dalam bangunan stasiun. 2. Tujuan dan Sasaran Tujuan penulusan LP3A ini adalah untuk merumuskan permasalahahn dan menganalisanya dengan runtutan yang teratur untuk menghasilkan pendekatan- pendekatan perencanaan dan perancangan yang sesuai dengan kondisi permasalah yang ada. Sasaran penulisan LP3A inimengarah pada sutau kesimpulan yang mendukung proses perencanaan dan perancangan Pengembangan stasiun Kereta Api Gubeng Surabaya degan Penambahan Fasilitas Mall (Penekanan Desain Richard Meier). 3. Manfaat Manfaat yang diperoleh dari penyusunan LP3A ini adalah : 3.1 Secara Subyektif Penyusunan makalah ini merupakan salah satu persyaratan kelulusan tingkat Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Selain itu juga digunakan sebagai acuan dalam kegiatan studio grafis yang merupakan tahapan selanjutnya dan pengerjaan Tugas Akhir ini. 3.2 Secara Obyektif Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Juga bermanfaat untuk pengembangan Stasiun KA. Surabaya Gubeng dalam meningkatkan pelayanannya dimasa yang akan datang. 4. Lingkup pembahasan 4.1 Lingkup Substansial Ruag lingkup pengembangan stasiun ini adalah pada peningkatan fasilitas pelayanan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jasa kereta api pada khususnya dan masyarakat Gubeng pada umumnya melalui penataan kembali Stasiun Gubeng dengan penambahan fasilitas penunjang berupa fasilitas perbelanjaan dengan konsep mall. 4.2 Lingkup spasial Stasiun KA. Surabaya Gubeng secara administrative terletak di Kecamatan Gubeng dan dibatasi oleh dua jalan yaitu Jl. Gubeng Masjid dan Jl. Raya Gubeng pada sisi timur dan barat, sebelah utara Jl. Dharmahusada sedangkan selatan dibatasi pemukiman dan hotel Sahid 5. Metode Pembahasan Metode pembahasanyang digunakan dalam penysunan naskah ini adalah deskriptif, dokumentatif, dan komparatif dengan mengumpulkan data – data primer dan sekunder untuk disusun dan didokumentasikan kemudian dibandingkan dengan bangunan lain yang sesuai sebagai acuan dalam upaya memperoleh dasar – dasar program perencanaan dan perancangan. Adapun langkah-langkah pengumpulan data dilakukan dengan cara : a) Pengumpulan data primer 1) Melakukan survey lapangan pada lokasi yang direncanakan dengan pengamatan langsung dan membuat dokumentasi pengamtan dengan pemotretan kondisi dan potensi di lapangan. 2) Wawancara dengan pihak pengelola Stasiun Kereta Api Gubeng Surabaya mengenai macam kegiatan, fasilitas yang tersedia, jumlah penumpang serta jumlah pedagang yang berada di stasiun tersebut. b) Pengumpulan data sekunder Studi literature untuk mencari landasan yang tepat sebagai pegangan dalam menganalisa data primer. Berupa data dan peta dari instansi terkait, teori, konsep, maupunstandar perencanaan stasiun kereta api dan konsep mall, serta konsep arsitektur Richard Meier. Studi kasus melalui buku, catalog, brosur, maupun membandingkan langsungdengan stasiun yang telah ada. 6. Sistematika Pembahasan Kerangka bahasan dalam LP3A ini meliputi : BAB I PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan serta lur pikir BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang tinjauan perkeretaapian, termasuk sejarah dan perkembangannya, tinjauan tentang mall dan aktifitas yang ada di dalamnya, tinjauan arsitektur Richard Meier, studi banding dengan bangunan lain yang sesuai yang dapat mendukung landasan program perencanaan dan perancangan. BAB III TINJAUAN STASIUN KA GUBENG Membahas tentang lokasi perencanaan dan perancangan, mencakup tinjauan fisik dan non fisik dan segala hal yang berkaitan dengan stasiun KA Gubeng aksisting. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Mencantumkan tentang kesepakatan- kesepakatan yang diperoleh dari bab selanjutnya yangbertujuan agar landasan program perencanaan dan perancangan yang tersusun lebih terarah dan tidak melebar. BAB V PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang alternative pemecahan masalah yang berkaitan dengan obyek perencanaan serta analisa yang berkaitan dengan konsep arsitektural yang sesuai untuk memperoleh pendekatan yang dapat memecahkan masalah yang perencanaan dan perancangan. BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Membahas rumusan konsep dasar perancangan serta program ruang yang dibutuhkan yang digunakan sebagai acuan pada tahapan desain grafis.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 7275 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 09 Mar 2010 13:51 |
Last Modified: | 09 Mar 2010 13:51 |
Repository Staff Only: item control page