HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA TAWANGMANGU

DAYULANI, DAYULANI (2003) HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA TAWANGMANGU. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
49Kb

Abstract

Pariwisata sekarang ini sudah merupakan suatu tuntutan hidup dalam zaman modern ini. Permintaan orang-orang untuk melakukan perjalanan wisata, dari tahun ketahun terus meningkat. Itu terjadi tidak saja hampir setiap Negara di dunia ini, tetapi juga dalam negeri sendiri, yang alam dan seni budayanya sangat menarik (Yoeti, Oka A., 1997). Propinsi Jawa Tengah, sebagai salah satu wilayah tujuan wisata di Indonesia, menawarkan berbagai macam obyek wisata baik obyek wisata alam, budaya, maupun buatan. Salahsatu daerah tujuan wisata di Jawa Tengah yang kaya akan obyek dan daya tarik wisata tersebut adalah Kabupaten Karanganyar. Kabupaten Karanganyar adalah salah satu kabupaten yang berada di kawasan karisidenan Surakarta yang memiliki potensi wisata yang cukup besar, baik yang sudah berkembang maupun yang masih dalam binaan. Di Kabupaten Karanganyar, sector pariwisata tersebut menjadi salah satu sumber pendapatan daerah yang sangat penting, sehingga terus diupayakan pengembangannya, mengingat potensi yang ada masih mungkin untuk terus di tingkatkan. Sebagian besar obyek wisata di Kbupaten Karanganyar berada di lereng barat Gunung Lawu, yaitu Tawangmangu. Letak tawangmangu yang berada di Jawa Tengah bagian timur serta berbatasan dengan obyek wisata Sarangan Magetan Jawa Timur, menjadikannya pintu gerbang pariwisata Jawa Tengah bagian Timur. Posisi tersebut sangatlah strategis bagi kepentingan pengembangan periwisata Jawa Tengah bagian tenggara dan pengembangan wisata lintaspropinsi Jawa Tengah-Jawa Timur (Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar, 2001). Hal tersebut ditunjang dengan adanya pembangunan jalan baru yang lebih landai dan tidak berliku-liku yang menghubungkan Kota Karanganyar dengan Kota Magetan, Jawa Timur, sebagai jalur alternative baru (Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar, 2003). Bila ditinjau kembali, pengembangan dan pendayagunaan potensi pariwisata yang ada di kawasan Wiasata Tawangmangu saat ini belum optimal. Hal ini terlihat dari kurang memadainya sarana akomodasi yang ada. Sarana akomodasi yang dimaksud adalah hotel, dalam hal ini hotel resort berbintang, sebagai fasilitas penunjang wisata yang representative secara kualitas maupun kuantitas. Ini dapat dilihat dari data yang ada, bahwa di kawasan tersebut hanya terdapat 3 buah hotel bintang, 41 hotel malati, dan 40 pondok wisata (Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar, 2002). Ini menyebabkan banyak wisatawan yang menggunakan fasilitas akomodasi di luar kawasan wisata tersebut. Melihat kondisi tersebut, perlu adanya upaya peningkatan mutu sarana dan prasarana wisata, dalam hal ini hotel, yang representative secara kualitasmaupun kuantitas, guna menunjang kegiatan wisata pada kawasan tersebut sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang menginap dan memperpanjang masa tinggal wisatawan di kawasan tesebut. Berdasar pada uraian di atas, maka dibutuhkan perencanaan dan perancangan sarana akomodasi berupa hotel resort, sebagai fasilitas penunjang wisata, untuk meningkatkan kualitas sarana akomodasi yang ada sehingga mampu meningkatkan jumlah wisatawan yang menginap dan memperpanjang masa tinggal wisatawan di kawasan tersebut. Perencanaan dan perancangan sarana akomodasi hotel resort tersebut juga merupakan salah satu usaha pengoptimalan potensi kepariwisataan yang ada pada kawasan wisata tersebut sehingga tidak mampu mempertahankan dan menigkatkan jumlah wisatawan di masa yang akan datang namun juga mampu meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Karanganyar. 1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan dari pembahasan ini adalah menggali, menelaah, dan merumuskan potensi dan permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Hotel Resort di Kawasan Wisata Tawangmangu sebagai sarana akomodasi dan fasilitas penunjang wisata di kawasan wisata tersebut dengan dilengkapi fasilitas pelengkap Sedangkan sasaran dari pembahasan ini adalah menyusun landasan konseptual program perencanaan dan perancangan arsitektur Hotel Resort di Kawasan Wisata Tawangmangu dengan penekanan desain arsitektur neo vernacular. 1.3. Manfaat Manfaat subyektif dari pembahasan ini adalah sebagai pedoman perancangan grafis Hotel Resort di Kawasan Wiasata Tawangmangu dan untuk melengkapi sebagian persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Sedangkan secara obyektif, pembahasan ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan baik mahasiswa arsitektur dan kalangan arsitek, maupun pihak lain yang membutuhkan. 1.4. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan mencakup permasalahan- permasalahan yang berkaitan dengan Hotel Resort di Kawasan Wisata Tawangmangu, kaitannya dalam disiplin ilmu arsitektur, dengan tidak menutup kemungkinan pembahasan daridisiplin ilmu lain sejauh mendukung dan berkaitan dengan proses perencanaan dan perancangan. 1.5. Metode Pembahasan Metode pembahasan yang diterapkan adalah metode deskrptif analisis, yaitu metode pembahasan dengan memaparkan, baik data literature, wawancara, maupun data lapangan, yang digabung dan dianalisa untuk memperoleh rumusan yang mendukung tujuan pembahasan. Untuk mendapatkan data-data, baik data primer maupun data sekunser yang mendukung dan relevan untuk penyusunan perencanaan dan perancangan Hotel Resort di Kawasan Wisata Tawangmangu ini, maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah : • Studi literature / kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data maupun peta dari sumber- sumber yang terkait dan tertulis. • Survey dan dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data dengan pengambilan gambar- gambar dan pengamatan secara langsung di lapangan. • Wawancara, dilakukan dengan nara sumber terkait. 1.6. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Hotel Resort di Kawasan Wiasata Tawangmangu ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang pembahasan, tujuan dan sasaran pembahasan, manfaat pembahasan, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan. BAB II HOTEL RESORT SEBAGAI SARANA POKOK PARIWISATA Berisi teori-teori dan tinjauan mengenai pariwisata, hotel, dan hotel resort serta studi banding hotel, yaitu Hotel Rosenda Baturaden dan Hotel Puri Asri Magelang. BAB III HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR Berisi data-data pariwisata Kabupaten Karanganyar, data-data pariwisata Kawasan Wisata Tawangmangu, dan gambaran tentang Hotel Resort di Kawasan Wiasat Tawangmangu yang akan direncanakan dan dirancanga sebagai kesimpulan dari tinjauan pustaka, studi banding, dan data. BAB IV BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi tentang batasan dan anggapan dalam perencanaan dan perancangan Hotel Resort di Kawasan Wiasata Tawangmangu. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi tentang pendekatan dalam program perencanaan dan perancangan,meliputi pendekatan aspek fungsional, kontekstual, kinerja, teknis, dan arsitektural, pendekatan program ruang, serta pendkatan lokasi dan tapak. BAB VI LANDASAN KONSEPTUAL DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN Berisi tentang konsep dasar perencanaan dan perancangan, program ruang serta penentuan lokasi dan tapak.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:7273
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:09 Mar 2010 13:40
Last Modified:09 Mar 2010 13:40

Repository Staff Only: item control page