ANALISIS YURIDIS WANPRESTASI TERHADAP PERJANJIAN KERJASAMA PT. SOEN DAYA ABADI DENGAN PENAMBANG LOKAL DI BANJARNEGARA

Abstract

Keputusan melakukan investasi didasari oleh keinginan untuk memperoleh keuntungan. Iming-iming keuntungan tinggi seperti itu jelas menarik minat masyarakat awam yang tidak memahami seluk beluk investasi, padahal belakangan ini sudah banyak terjadi kasus investasi bodong pada persekutuan perdata (Maatschap), Firma maupun Persekutuan Komanditer (CV) yang notabenya legal dan diatur dalam KUHD. Namun perkembangan saat ini, investasi berkembang pada perusahaan perseorangan seperti investasi pada Usaha Dagang (UD) maupun perorangan yang modal, tanggung jawab dan semua risikonya dimiliki oleh seseorang secara pribadi. Penelitian ini akan meneliti mengenai permasalahan kasus perjanjian kerja sama investasi usaha tambang pasir batu antara Moch. Timbul Siswoyo selaku pemilik depo pasir batu dan PT. Soen Daya Abadi sebagai pemodal di Desa Purwareja, Kecamatan Purwareja, Kabupaten Banjarnegara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian kerjasama investasi manajemen operasional dan keuangan tambang pasir batu antara Moch. Timbul Siswoyo dengan PT. Soen Daya Abadi sebagai investor dan mengetahui bentuk wanprestasi yang dilakukan oleh debitur (Moch. Timbul Siswoyo) terhadap kreditur (PT. Soen Daya Abadi). Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris, yaitu pendekatan menganalisis prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap data primer di lapangan. Spesifikasi penelitian ini adalah deskriptif analitis yaitu menggambarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku dikaitkan dengan teori – teori hukum dan praktek pelaksanaan hukum yang menyangkut permasalahan tersebut. Pelaksanaan perjanjian kerja sama yang dilakukan oleh pihak pertama yaitu Kreditur (PT. Soen Daya Abadi) dengan pihak kedua yaitu Debitur (Moch. Timbul Siswoyo) adalah akta di bawah tangan biasa yang kekuatan hukumnya sama seperti akta otentik karena berasaskan asas kebebasan berkontrak dan perjanjian tersebut telah memenuhi syarat sahnya suatu perjanjian sesuai dengan ketentuan pasal 1320 KUH Perdata, tetapi dalam pelaksanaannya belum sesuai dengan perjanjian yang tertuang dalam akta perjanjian. Perbuatan debitur (Moch. Timbul Siswoyo) dianggap telah melakukan wanprestasi yang berbentuk melakukan apa yang diperjanjikan tapi tidak sebagaimana yang diperjanjikan kepada pihak kreditur (PT. Soen Daya Abadi) karena belum terlaksananya pembayaran (fee) kepada pihak pertama sesuai dengan pasal 3 dalam perjanjian, melaksanakan pengalihan pembayaran dari pihak pembeli kepada pihak pertama sesuai dengan pasal 5 (lima) dalam perjanjian kerja sama dan tidak menjaga komitmen terhadap waktu pembayaran kepada pihak pertama sesuai dengan pasal 6 (enam) dalam perjanjian kerja sama.