WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN JALAN BARU BREBES-TEGAL (STUDI KASUS PERKARA NO. 765/XII/ARB-BANI/2015)

Abstract

Penelitian berjudul “Wanprestasi dalam Perjanjian Kerjasama Pembangunan Jalan Baru Brebes-Tegal (Studi Kasus Perkara No 765/XII/ARB-BANI/2015” ini dilatar belakangi oleh adanya wanprestasi dalam perjanjian kerjasama pembangunan jalan baru Brebes-Tegal yang dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksanaan Jalan Batas Jabar-Tegal-Slawi terhadap PT Bumirejo-PT Brantas Abipraya joint operation. Perjanjian kerjasama tersebut memuat kewajiban-kewajiban para pihak beserta tenggang waktu pelaksanaan, namun seiring berjalan nya proyek tersebut ditemukan adanya kewajiban-kewajiban Pejabat Pembuat Komitmen yang dilakukan melampaui tenggang waktu yang telah disepakati atau dengan kata lain terlambat. Permasalahan yang dibahas dalam penulisan hukum ini adalah apakah Pejabat Pembuat Komitmen dapat dikatakan melakukan suatu wanprestasi atas proyek pembangunan jalan baru Brebes-Tegal serta melakukan analisa pertimbangan Hakim BANI dalam putusan No 765/XII/ARB-BANI/2015 yang menyatakan Pejabat Pembuat Komitmen wanprestasi. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari penelitian kepustakaan dan dokumentasi yang merupakan hasil penelitian dan pengelolaan orang lain, serta diperoleh dari Putusan dalam Perkara No 765/XII/ARB-BANI/2015. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian kepustakaan yaitu memperoleh data melalui penelahan yang bersumber dari peratura perundang-undangan, buku-buku, dokumentasi resmi, publikasi, dan hasil penelitian, sedangkan metode yang digunakan dalam menganalisis data yang terkumpul adalah normatif kualitatif. Pejabat Pembuat Komitmen melakukan keterlambatan penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), terlambat membayar uang muka, dan terlambat memberikan persetujuan atas Justifikasi Teknik, yang kemudian hal-hal tersebut mengakibatkan kerugian pada PT Bumirejo-PT Brantas Abipraya joint operation. PT Bumirejo-PT Brantas Abipraya joint operation kemudian melakukan permohonan arbitrase kepada Pengadilan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan Hakim BANI menjatuhkan putusan No 765/XII/ARB-BANI/2015 yang menyatakan bahwa Pejabat Pembuat Komitmen telah melakukan wanprestasi terhadap PT Bumirejo-PT Brantas Abipraya joint operation. Hakim BANI dalam menjatuhkan putusan tersebut tentu melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu dengan didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang terkait.