PELAKSANAAN REHABILITASI SEBAGAI UPAYA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PSIKOTROPIKA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA

Abstract

Penyalahgunaan psikotropika merupakan tindak pidana yang perlu penanganan khusus. Penyalahguna psikotropika yang menderita sindrom ketergantungan memerlukan perawatan khusus agar dapat terlepas dari jerat candu psikotropika. Pokok dari penelitian ini adalah pelaksanaan rehabilitasi sebagai upaya dalam penanggunalangan tindak pidana psikotropika dari perspektif Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, dapat ditarik permasalahan dari latar belakang ini adalah bagaimana pelaksanaan dari rehabilitasi penyalahguna psikotropika di Kota Semarang, serta hambatan dan solusi dalam pelaksanaan rehabilitasi penyalahguna psikotropika di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan secara yuridis emipiris. Adapun sumber dan jenis data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang dianalisis secara kualitatif untuk mendapatkan kesimpulan. Hasil dari penelitian dan pembahasan penulisan hukum ini bahwa pelaksanaan rehabilitasi sebagai upaya penanggulangan tindak pidana psikotropika dilaksanakan dengan dua cara seperti yang tertulis dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika yaitu dengan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Adanya faktor penghambat dari pelaksanaan rehabilitasi ini ialah faktor sosial. Perlunya sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat agar tidak terjadi pembiaran terhadap penyalahguna psikotropika agar tidak terjadi penyimpangan yang lain, serta penanganan dan pemberantasan tindak pidana psikotropika dengan bijak adalah saran yang diberikan dalam penulisan hukum ini.