PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH DENGAN FREKUENSI PENGGORENGAN BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS DUODENUM TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus)

Kholiswati, Novita and Mundhofir , Farmaditya Eka Putra (2019) PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH DENGAN FREKUENSI PENGGORENGAN BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS DUODENUM TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus). Undergraduate thesis, Faculty of Medicine.

[img]
Preview
PDF
616Kb
[img]
Preview
PDF
183Kb
[img]
Preview
PDF
422Kb
[img]
Preview
PDF
246Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

333Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

165Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

163Kb

Abstract

Latar belakang: Minyak goreng merupakan salah satu bahan makanan yang banyak digunakan sehari-hari. Dalam masyarakat seringkali menggunakan minyak goreng hingga beberapa kali pakai. Hal ini berbahaya bagi kesehatan karena adanya asam lemak bebas dan lipid peroksida yang merupakan senyawa radikal bebas yang dihasilkan selama proses pemanasan minyak goreng. Sehingga paparan kronik minyak goreng dapat menyebabkan iritasi saluran cerna dan mengakibatkan perubahan gambaran mikroskopis pada duodenum. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian minyak jelantah dengan frekuensi penggorengan bertingkat terhadap gambaran mikroskopis duodenum tikus Wistar (Rattus norvegicus) Metode: Penelitian ini berjenis true experimental dengan rancangan post test only controlled group design. Sampel sebanyak 25 ekor tikus wistar dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol 1 (K1) yang hanya diberi makanan dan minuman standar, kelompok kontrol 2 (K2) diberi minyak goreng dengan 1 kali penggorengan, kelompok perlakuan diberi minyak goreng dengan 3 kali penggorengan (P1), 6 kali penggorengan (P2), dan 9 kali penggorengan (P3) dengan dosis 1,5 ml/ekor/hari selama 30 hari. Hasil: Didapatkan perbedaan bermakna pada kelompok K1 dengan kelompok P1 (p= 0,020), kelompok K1 dengan kelompok P2 (p= 0,013), dan kelompok K1 dengan kelompok P3 (p= 0,011) juga pada kelompok K2 dengan kelompok P1 (p= 0,031), kelompok K2 dengan kelompok P2 (p= 0,016), dan kelompok K2 dengan kelompok P3 (p= 0,014). Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian minyak jelantah dengan frekuensi penggorengan bertingkat terhadap gambaran mikroskopis duodenum tikus wistar (Rattus norvegicus). Kata kunci: Minyak jelantah frekuensi penggorengan bertingkat, mikroskopis duodenum

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:72214
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:02 May 2019 10:21
Last Modified:02 May 2019 10:21

Repository Staff Only: item control page