HUBUNGAN JENIS TERAPI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GLAUKOMA

Nugroho, Johanes Jethro and Rahmi, Fifin Luthfia and Nugroho, Tri Laksana (2019) HUBUNGAN JENIS TERAPI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GLAUKOMA. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine.

[img]
Preview
PDF
482Kb
[img]
Preview
PDF
161Kb
[img]
Preview
PDF
1490Kb
[img]
Preview
PDF
183Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

134Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

141Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

87Kb

Abstract

Latar belakang: Glaukoma merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kebutaan yang bersifat irreversible. Pada tahun 2010, jumlah orang yang menderita glaukoma sudut terbuka diperkirakan sebanyak 44 juta orang sedunia dan sebanyak 2,7 juta terdapat di Amerika Serikat. Oleh karena itu membutuhkan penanganan terapi yang tepat. Penanganan kasus glaukoma tidak hanya mencapai target klinis namun juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup pasien. Untuk itu perlu adanya pengetahuan mengenai hubungan jenis terapi tertentu dengan kualitas hidup pasien glaukoma. Tujuan: Mengetahui adanya hubungan kualitas hidup pada pasien glaukoma dengan terapi yang diberikan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan mengambil data nilai kualitas hidup melalui wawancara pasien RSUP Dr. Kariadi Semarang yang sudah menjalani terapi glaukoma menggunakan kuesioner NEI-VFQ-25 (National Eye Institute Visual Function Questionnaire 25). Terapi glaukoma dibagi menjadi 2 kelompok yaitu, kelompok terapi medikamentosa dan operatif. Data tersebut kemudian disusun dan dilakukan analisis statistik dengan uji Independentt dan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan nilai kualitas hidup antara jenis terapi medikamentosa dan operatif. Hasil: Terdapat 22 subjek penelitian kelompok terapi medikamentosa dan 23 subjek penelitian kelompok terapi operatif. Rerata nilai Kualitas Hidup kelompok terapi medikamentosa lebih tinggi (75,69 ± 9,48) dibandingkan dengan terapi operatif (71,10 ± 15,91). Namun, secara statistik tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok dalam hal kualitas hidup (p=0,246). Kesimpulan: Terdapat perbedaan rerata nilai kualitas hidup pada kelompok terapi medikamentosa dibandingkan dengan kelompok terapi operatif. Nilai rerata kualitas hidup pada kelompok terapi medikamentosa lebih tinggi dibandingkan kelompok operatif. Namun, secara statistik tidak signifikan. Kata kunci: Glaukoma, Kualitas Hidup, Terapi Medikamentosa, Terapi Operatif

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RE Ophthalmology
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:72082
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:29 Apr 2019 08:30
Last Modified:29 Apr 2019 08:30

Repository Staff Only: item control page